Jangan Keliru, Ini Perbedaan Tes IVA dan Pap Smear

Gejala kanker serviks seringnya tidak terasa, sampai kemudian terlambat diketahui dan telanjur menyebar. Itu sebabnya, penting untuk melakukan deteksi dini kanker serviks. Pilihan tes yang bisa dilakukan pun tak hanya satu. Di antaranya, yang populer adalah pemeriksaan IVA test dan pap smear. Meski sama-sama termasuk pemeriksaan awal kanker serviks, keduanya berbeda. Apa saja perbedaan IVA test dan pap smear?

Perbedaan IVA test dan pap smear

Sebelum mengetahui perbedaan keduanya, mari simak terlebih dulu persamaan dari keduanya. Tes ini sama-sama mampu mendeteksi adanya pertumbuhan sel prakanker dan sel kanker serviks. Keduanya juga harus dilakukan dengan bantuan dokter ahli.

Meski begitu, keduanya memiliki perbedaan. Sebelum memutuskan pemeriksaan kanker serviks mana yang akan Anda jalani, Anda harus mengetahui perbedaan antara IVA test dan pap smear.

Nah, untuk memudahkan Anda, berikut rangkuman poin penting dari perbedaan IVA test dan pap smear untuk mendeteksi kanker serviks:

1. Alat yang digunakan

kanker serviks stadium 2

Tes IVA adalah kependekan dari visual inspection with acetic acid (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat). Artinya, alat tes yang digunakan untuk memeriksa adanya sel abnormal adalah asam asetat.

Pemeriksaan IVA ini dilakukan tanpa mengambil sel atau jaringan apa pun dari leher rahim. Perbedaan inilah yang paling menonjol antara IVA test dan pap smear.

Pap smear merupakan metode pemeriksaan kanker serviks dengan mengumpulkan sejumlah sampel sel dari leher rahim.

Pap smear biasanya dilakukan dengan menggunakan alat khusus berupa spatula dan sikat, atau disebut dengan cytobrush.

2. Waktu dilakukannya IVA test dan pap smear

lama masa menstruasi pendek

Mungkin Anda sudah mengetahui sebelumnya bahwa pemeriksaan pap smear saat haid sebaiknya dihindari. Artinya, Anda baru diperbolehkan melakukan tes pap smear sebelum atau setelah menstruasi selesai.

Hal ini karena ada sejumlah sel serviks yang akan diambil selama proses pap smear berlangsung. Saat Anda sedang menstruasi, ada kekhawatiran sel yang diambil akan rancu karena adanya darah menstruasi.

Hal ini bisa menyulitkan proses atau berpengaruh pada hasil pemeriksaan pap smear. Maka itu, menurut American Society of Clinical Oncology (ASCO), sebaiknya Anda menjadwalkan tes pap 5 hari setelah hari terakhir menstruasi Anda.

Inilah yang menjadi poin perbedaan lain dari tes IVA dan pap smear. Sementara itu, tidak ada waktu-waktu tertentu yang dianjurkan untuk dapat melakukan tes IVA.

Ya, tes IVA memang merupakan deteksi dini kanker serviks yang bisa dan aman dilakukan kapan saja. Baik itu sebelum, selama, maupun setelah Anda menstruasi.

Kemungkinan, hal ini disebabkan oleh tes IVA menggunakan bantuan dari cairan asam asetat tanpa perlu mengambil sel dari serviks atau leher rahim, sehingga menjadi perbedaan yang cukup menonjol dengan pap smear.

3. Proses pemeriksaan IVA dan pap smear

pap smear dan tes iva deteksi kanker serviks

Di awal, proses pemeriksaan IVA dan pap smear sekilas memang terlihat sama. Pertama-tama biasanya dokter akan meminta Anda untuk berbaring di atas ranjang khusus, dengan melebarkan kedua kaki. Tindakan selanjutnya, dokter akan memasukkan alat bernama spekulum ke dalam vagina. Proses ini disebut dengan kolposkopi.

Perbedaan tes IVA dan pap smear berada di proses intinya. Pada pemeriksaan IVA, setelah dokter memasukkan spekulum, area serviks atau leher rahim Anda akan dioleskan asam asetat.

Kadar asem asetat yang digunakan biasanya sekitar 3-5 persen. Tanpa butuh waktu lama, biasanya akan terjadi perubahan warna menjadi putih pada serviks bila memang ada pertumbuhan sel prakanker atau kanker.

Serviks yang normal biasanya tidak akan mengalami perubahan apa pun saat diusapkan cairan asam asetat. Perbedaan lain yang membedakan IVA dan pap smear adalah dokter juga harus mengambil sedikit sampel sel dari serviks saat pap smear.

Sampel sel yang telah diambil kemudian diletakkan dalam wadah berisi cairan khusus atau slide kaca sebagai tempat penyimpanan. Tahapan akhirnya, sampel sel dari pemeriksaan pap smear yang sudah disimpan selanjutnya diperiksa lebih lanjut di laboratorium.

Hasil dari laboratorium tersebut yang akan membantu menujukkan apakah pemeriksaan pap smear Anda menandakan ada tidaknya pertumbuhan sel prakanker atau sel kanker.

4. Waktu perolehan hasil IVA test dan pap smear

kanker serviks stadium 1

Melihat dari rangkaian prosesnya, mungkin Anda sudah bisa menyimpulkan sendiri mengenai kapan hasil dari tes IVA dan pap smear akan keluar. Ya, perbedaan antara pemeriksaan IVA dan pap smear juga terletak di waktu keluarnya hasil tes tersebut.

Pada pap smear, Anda tidak bisa langsung mengetahui ada tidaknya pertumbuhan sel prakanker maupun kanker di dalam serviks. Hal ini karena sampel sel yang diambil dokter dari serviks perlu diuji terlebih dahulu di laboratorium.

Butuh waktu beberapa hari sejak Anda melakukan tes sampai hasilnya keluar. Sementara itu, ketika Anda melakukan IVA test, Anda bisa langsung mengetahui hasil IVA test, sehingga tidak perlu menunggu waktu lama.

Perbedaan lainnya adalah pemeriksaan IVA tidak membutuhkan pemeriksaan lanjutan di laboratorium, seperti pap smear. Pasalnya, sesaat setelah dioleskan cairan asam asetat, area serviks yang tidak normal akan mengalami perubahan warna menjadi putih.

Jadi, dokter bisa langsung menyimpulkan hasilnya apakah diduga ada pertumbuhan sel prakanker, kanker, atau kondisi serviks Anda justru normal.

5. Perbedaan keterangan hasil IVA test dan pap smear

deteksi kanker serviks dini memperbesar peluang sembuh

Setelah hasil dari pemeriksaan IVA test dan pap smear telah Anda peroleh, perbedaan selanjutnya terletak di keterangan penjelasan hasil.

Perbedaan yang terlihat adalah, tes pap smear memiliki 2 kemungkinan hasil, sedangkan IVA test memiliki 4 kemungkinan.

Hasil pap smear negatif berarti kondisi serviks atau leher rahim Anda termasuk normal, alias tidak terdapat pertumbuhan sel prakanker maupun kanker. Hasil pap smear yang positif bisa merujuk pada dua kemungkinan lagi.

Pertama, Anda mungkin didiagnosis positif mengalami kanker serviks. Kedua, mungkin perubahan sel tersebut tergolong kecil dan hanya berupa peradangan (displasia) pada serviks.

Lain cerita dengan tes IVA. Pada tes dengan metode pemberian asam asetat ini, umumnya hasil IVA dibagi menjadi 4 kemungkinan, yaitu negatif, positif, radang, dan kanker serviks.

Dalam hal ini, tes IVA negatif artinya tidak ditemukan adanya pertumbuhan sel prakanker maupun kanker di dalam serviks Anda.

Hasil tes IVA radang kemungkinan diduga ada peradangan yang tergolong jinak di dalam serviks, seperti polip. Untuk hasil tes IVA positif dan kanker serviks sebenarnya hampir mirip.

Perbedaan yang jelas adalah, hasil positif dan kanker serviks pada IVA test menunjukkan pertumbuhan sel yang berbeda, tidak seperti pada pap smear.

Hasil IVA positif kemungkinan karena terlihat adanya perkembangan sel prankanker di dalam serviks. Sementara itu, hasil IVA kanker serviks lebih mengarah pada pertumbuhan sel abnormal, yakni sel kanker di dalam leher rahim.

The post Jangan Keliru, Ini Perbedaan Tes IVA dan Pap Smear appeared first on Hello Sehat.



from Hello Sehat https://ift.tt/2TqwcOC


tonton juga video ini
Daftar Unik Skandal Sera Amane
Daftar Unik 5 peraturan sekolah

Komentar