Obesitas Pada Anak Bisa Memengaruhi Perkembangan Otaknya

Obesitas pada anak bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang. Mulai dari meningkatnya risiko diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, hingga depresi dan menurunnya kepercayaan diri. Bahkan, studi terbaru turut menunjukkan bahwa obesitas juga berdampak buruk bagi perkembangan otak anak.

Menurut penelitian tersebut, anak-anak yang mengalami obesitas memiliki perbedaan struktur pada salah satu bagian otak mereka. Padahal, bagian tersebut amat penting bagi kemampuan belajar anak-anak yang sedang tumbuh dan berkembang.

Pengaruh obesitas terhadap perkembangan otak anak

berat badan anak obesitas

Anak-anak yang mengalami obesitas cenderung mempunyai pola makan yang tidak menyehatkan. Beberapa peneliti dari University of Vermont, Amerika Serikat, menduga hal ini ada hubungannya dengan kemampuan anak dalam mengambil keputusan.

Mereka pun melakukan penelitian untuk mengetahui apakah obesitas memang berpengaruh terhadap otak anak. Penelitian tersebut menggunakan data dari sekitar 10.000 anak-anak dan remaja yang dihimpun oleh National Institute of Health.

Anak-anak dan remaja dalam penelitian tersebut dipantau perkembangannya selama 10 tahun. Setiap 2 tahun sekali, para peneliti melakukan wawancara, pemindaian otak, dan rangkaian tes, serta mengambil sampel darah mereka.

Hasilnya, obesitas ternyata memang dapat memengaruhi perkembangan otak anak. Anak-anak yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) tinggi cenderung mempunyai serebral korteks yang lebih tipis. Terutama pada area korteks prefrontal otaknya.

Korteks serebral adalah lapisan utama yang menyusun otak Anda. Bagian ini memiliki banyak lipatan dan kerutan berwarna keabuan. Fungsinya begitu beragam, mulai dari berpikir, berbicara, mengingat, berbahasa, dan masih banyak lagi.

Sementara itu, korteks prefrontal adalah area yang terdapat di bagian depan otak. Area ini berperan saat Anda menyusun rencana, mengambil keputusan, mengendalikan diri, membentuk kepribadian, dan melakukan fungsi sejenisnya.

Apakah ini berarti obesitas merusak perkembangan otak anak?

pola makan anak obesitas

Obesitas memang dapat memengaruhi perkembangan otak anak-anak. Namun, bukan berarti otak anak menjadi rusak karenanya. Temuan ini juga masih perlu dikaji kembali karena belum jelas apakah obesitas atau penipisan korteks otak yang terjadi lebih dulu.

Para peneliti menduga bahwa perubahan struktur otak pada anak yang mengalami obesitas disebabkan oleh peradangan. Obesitas memang bisa memicu peradangan, dan peradangan jangka panjang mungkin saja memengaruhi perkembangan sel otak anak.

Korteks serebral yang lebih tipis bisa saja memengaruhi kemampuan anak dalam mengambil keputusan, termasuk saat memilih pola makan. Alih-alih memilih sayur dan buah, mereka cenderung senang mengonsumsi makanan tinggi gula dan lemak trans.

Cara mencegah dampak buruk obesitas pada anak

makanan untuk anak dengan asma

Tanpa bimbingan dari orangtua, pola makan yang keliru ini dapat berlanjut hingga anak beranjak dewasa. Obesitas juga akan bertambah parah dan semakin meningkatkan risiko berbagai gangguan kesehatan jangka panjang.

Anda bisa mencegah hal ini dengan mengajak si kecil menjalani pola makan sehat. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

  • Memberikan protein yang bervariasi seperti daging, ayam, ikan, telur, dan kacang-kacangan.
  • Menyediakan beragam sayur dan buah-buahan di rumah.
  • Memberikan makanan dengan porsi yang cukup.
  • Membatasi makanan tinggi gula dan lemak trans.
  • Membiasakan anak minum air putih.
  • Membuatkan camilan yang menyehatkan.

Obesitas bisa menimbulkan berbagai dampak bagi kesehatan, termasuk memengaruhi perkembangan otak anak. Walau demikian, pola makan yang sehat dapat membantu mencegah hal tersebut sehingga si kecil tumbuh dan berkembang dengan optimal.

The post Obesitas Pada Anak Bisa Memengaruhi Perkembangan Otaknya appeared first on Hello Sehat.



from Hello Sehat https://ift.tt/30JmD0B


tonton juga video ini
Daftar Unik Skandal Sera Amane
Daftar Unik 5 peraturan sekolah

Komentar