Haruskah Melarang Anak Remaja Anda Pacaran? Ini Jawabannya

Menjadi orang tua bagi anak yang memasuki usia remaja tentu merupakan sebuah tantangan baru. Mungkin juga terlintas kekhawatiran di pikiran Anda ketika anak mulai mengenal pacaran, bahkan rasa takut jika anak Anda terjerumus ke hal-hal yang tidak baik selama berpacaran. Lalu, sebagai orang tua, apa perlu Anda melarang remaja pacaran?

Perlukah melarang anak remaja saya pacaran?

Setiap orang tua pasti pernah memiliki kekalutan ketika remaja mulai bertanya, “Kapan aku boleh pacaran?” Atau, ketika anak Anda mungkin mulai terlihat senyum-senyum sendiri sembari menatap layar ponselnya.

Pertama-tama, Anda tidak perlu panik dan segera tenangkan diri. Jika terbesit di pikiran untuk buru-buru melarang remaja pacaran, bahkan mengancam dan membatasi hak-haknya, sebaiknya pikirkan ulang keputusan Anda.

Mengapa demikian? Terlalu mengekang justru membuat anak Anda merasa asing dan semakin menjaga jarak dari Anda. Lebih buruknya lagi, ada kemungkinan anak cenderung akan menjalani hubungan secara sembunyi-sembunyi, alias backstreet.

Padahal, akan lebih baik jika Anda bisa menjadi tempat anak mencurahkan segala hal yang terjadi dalam hidupnya, termasuk soal hubungan dengan lawan jenis.

Berkomunikasilah dengan tepat

Jika anak Anda mulai menunjukkan ketertarikan pada lawan jenisnya, hal tersebut sangatlah normal. Masa remaja adalah masa di mana anak memiliki rasa penasaran yang tinggi, terutama mengenai perasaan dan lawan jenis di sekitarnya.

Bisa jadi salah satu alasan Anda ingin melarang remaja pacaran adalah merasa anak masih kurang pengalaman atau usia mereka terlalu muda. Anda juga mungkin takut anak akan terpengaruh hal-hal negatif, misalnya pergaulan bebas atau bahkan mengalami kekerasan dalam pacaran.

Tugas Anda sebagai orang tua adalah dengan mengawasi serta membimbing anak Anda jika dia memang memutuskan untuk pacaran.

Anda bisa mulai dengan berpikir terbuka dan positif. Kemudian, yakinkan pada anak bahwa ia bisa mempercayai Anda sebagai tempat untuk bercerita.

Setelah mendengarkan ceritanya, beri tahu secara jujur mengenai pendapat Anda dan apa yang Anda rasakan. Anda juga bisa memberi aturan dan batasan mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama pacaran.

Dengan membangun suasana yang positif dan terbuka, anak akan menghargai Anda serta kekhawatiran Anda. Lebih baiknya lagi, ada kemungkinan anak Anda akan mempertimbangkan aturan dan batasan yang Anda berikan.

Sebaiknya, kapan anak remaja saya boleh pacaran?

Pada dasarnya, tidak ada angka yang pasti mengenai usia berapa anak boleh mulai berpacaran. Dilansir dari American Academy of Pediatrics, rata-rata usia remaja mulai berkencan adalah sekitar 12,5 tahun pada perempuan dan 13,5 tahun pada laki-laki.

Angka tersebut tentu bukanlah patokan yang harus diberlakukan pada setiap remaja. Namun, menurut Dr. Ron Eagar, usia yang paling ideal bagi remaja untuk mulai jalan berduaan dengan pasangannya adalah 16 tahun.

Dokter anak di Denver Health Medical Center tersebut juga menambahkan bahwa remaja berusia 14-15 tahun dan 16-17 tahun tentunya memiliki pengalaman hidup yang berbeda.

Dr. LeslieBeth Wish, seorang psikolog klinis, juga berpendapat bahwa remaja dapat mulai berpacaran pada usia 16 tahun. Hal tersebut dikarenakan anak berusia 16 umumnya sudah mulai bisa berpikir dan mengambil keputusan secara lebih dewasa.

Kedewasaan tersebut dapat Anda lihat dari kemauan anak membantu beres-beres rumah, menghargai orang lain, mempertahankan performa akademis di sekolah, serta mengendalikan emosi.

Ingat, ini bukan berarti Anda harus melarang remaja pacaran sebelum berumur 16. Setiap orang tua tentunya memiliki pendapat yang berbeda-beda mengenai usia yang tepat untuk pacaran. Terlebih lagi, kedewasaan seorang remaja dapat dibentuk dari berbagai faktor, termasuk bagaimana Anda membesarkan anak Anda.

The post Haruskah Melarang Anak Remaja Anda Pacaran? Ini Jawabannya appeared first on Hello Sehat.



from Hello Sehat https://ift.tt/2FbLdNX


tonton juga video ini
Daftar Unik Skandal Sera Amane
Daftar Unik 5 peraturan sekolah

Komentar