Bekas Jerawat: Penyebab, Cara Mengatasi, Plus Cara Mencegahnya

Tak cuma jerawat yang sulit dihilangkan. Bekasnya pun kerap bertahan lama dan seringkali malah jadi permanen. Lantas, bisakah mencegah bekas jerawat dan mengapa kondisi ini bisa muncul?

Mengapa bekas jerawat bisa muncul?

cara menghilangkan bopeng bekas jerawat

Bekas jerawat yang dimaksud di sini adalah yang berbentuk bopeng, luka, lesi atau cedera dangkal yang diakibatkan oleh kerusakan tekstur atau struktur kulit. Artikel ini tidak akan membahas bekas jerawat yang berupa perubahan warna kulit, seperti noda kecokelatan, flek hitam, atau kemerahan.

Dalam dunia medis, bekas jerawat sebetulnya tergolong sebagai jaringan parut (scar). Dilansir dari laman American Society for Dermatologis Surgery, bekas jerawat biasanya muncul dari peradangan akibat dinding folikel dalam pori yang pecah.

Sel-sel kulit sehat sebetulnya akan terus berusaha memperbaiki area kulit yang sedang terbentuk lesi dengan membentuk serat kolagen baru. Namun, hasil dari perbaikan ini biasanya tidak semulus kulit asli sebelumnya.

Lesi atau cedera yang dangkal biasanya sembuh dengan cepat. Namun, jika ada celah dalam pada dinding pori bekas ruang yang berisi nanah, lesi yang lebih dalam bisa terbentuk. Kista berisi nanah ini menghancurkan jaringan kulit yang tidak terganti selama proses perbaikan. Akibatnya, area ini kosong akan ringsek dan meninggalkan lekukan atau bekas luka di wajah.

Jenis-jenis bekas jerawat

menghilangkan bopeng bekas jerawat

Dalam dunia medis, bekas jerawat terdiri dari dua macam, yaitu:

Jaringan parut hipertrofik

Jaringan parut hipertrofik adalah bekas luka yang muncul ketika tubuh memproduksi terlalu banyak kolagen saat luka jerawat sembuh.

Akibatnya, ada kelebihan massa jaringan yang terbentuk dan sedikit terangkat di permukaan kulit. Kondisi ini kerap disebut dengan keloid yang biasanya muncul pada area punggung dan dagu.

Jaringan parut atrofi

Bekas luka yang satu ini berkembang ketika ada jaringan yang hilang. Berdasarkan hasil wawancara Hello Sehat dengan dokter spesialis kulit dan kelamin (SP.KK) dr. Dikky Prawiratama, jaringan parut atrofi dibagi lagi dalam 3 kategori yaitu:

Boxcar

Bopeng dengan bentuk lebar seperti huruf U dan memiliki sisi yang tegas. Bopeng jenis ini bisa dalam bisa juga dangkal.

Ice pick

Bekas jerawat yang satu ini berbentuk seperti huruf V dan umumnya cukup dalam. Jenis bopeng yang satu ini paling sulit untuk dikembalikan seperti semula karena memiliki cekungan yang cukup dalam.

Rolling

Bentuk bopeng biasanya cukup lebar dengan tepi yang membulat dan tidak beraturan.

Cara menghilangkan bekas jerawat di dokter

perawatan laser wajah

Lantas bisakah bekas jerawat dihilangkan? Sangat kecil kemungkinan bekas jerawat bisa kembali normal seperti kulit aslinya. Namun tentu saja ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi bekas jerawat.

Untuk menentukan perawatan yang paling tepat, ada empat faktor utama yang perlu dipertimbangkan, yaitu:

  • Jenis kulit
  • Jenis bekas jerawat
  • Panjang waktu pemulihan yang dimiliki pasien
  • Biaya prosedut

Menurut dr. Dikky, bekas jerawat baik bopeng atau keloid hanya bisa diatasi dengan tindakan medis, bukan dengan krim. Sejauh ini, belum ada penelitian yang membuktikan bahwa bopeng bisa disembuhkan hanya dengan krim tanpa tindakan medis.

Untuk membantu mengurangi tampilannya, berikut berbagai perawatan yang bisa membantu mengurangi tampilan bekas jerawat:

Laser resurfacing

Laser resurfacing dilakukan dengan menghilangkan lapisan atas kulit yang rusak sehingga kulit baru yang sehat dan lebih rata bisa tumbuh. Selain itu, laser jenis ini juga bantu mengencangkan lapisan tengah kulit sehingga membuat permukaanya lebih halus.

Biasanya diperlukan bius lokal sebelum melakukan prosedur laser untuk mengurangi rasa sakit. Laser paling lama memakan waktu hingga satu jam. Setelah itu, diperlukan 3 sampai 10 hari agar kulit bisa sembuh sepenuhnya pascaperawatan.

Laser fraksional

Laser fraksional adalah jenis laser yang merangsang pertumbuhan kolagen dan mengencangkan area kulit di sekitarnya. Laser jenis ini terbukti meningkatkan jaringan parut jerawat terutama untuk bekas jerawat atrofi jenis rolling.

Laser ini memang dapat menyebabkan kemerahan di kulit tetapi hanya sementara saja dan tidak benar-benar merusak permukaannya.

Keuntungan dari laser fraksional adalah waktu pemulihan yang lebih cepat dibandingkan resurfacing. Selain itu, laser jenis ini juga mampu mengurangi penggelapan kulit pada area bekas jerawat. Laser fraksional umumnya dapat pulih dalam waktu 3 sampai 8 hari.

Biasanya manfaat dari laser fraksional bisa dirasakan setelah 2 sampai 5 kali perawatan. Orang dengan kulit yang lebih gelap biasanya akan membutuhkan lebih banyak perawatan dibandingkan dengan mereka yang berkulit lebih terang.

Dermabrasi

Dermabrasi adalah teknik pengelupasan kulit dengan menggunakan alat yang berputar di permukaan kulit wajah. Tujuan dermabrasi yaitu untuk mengangkat area kulit terluar wajah agar tergantikan oleh lapisan baru yang lebih halus.

Prosedur yang satu ini bermanfaat untuk mengatasi bekas jerawat atrofi dengan cekungan yang dangkal seperti boxcar atau rolling. Setelah dermabrasi, mungkin diperlukan sekitar 10 hari sampai 3 minggu sampai kulit benar-benar pulih.

Chemical peeling

Chemical peeling adalah prosedur untuk mengurangi bekas jerawat dengan menggunakan senyawa asam yang kuat. Larutan asam yang dioleskan ke kulit wajah ini dapat menghilangkan lapisan atas kulit dan mengurangi bekas luka yang cukup dalam.

Sebenarnya ada beberapa produk chemical peeling yang bisa digunakan sendiri di rumah. Namun, formulanya tidak sekuat yang diberikan dokter saat perawatan di klinik.

Oleh karena itu, tanyakan pada dokter kira-kira mana yang paling cocok untuk mengatasi bekas jerawat Anda.  Umumnya chemical peeling bisa digunakan semua jenis bekas jerawat termasuk yang cukup dalam.

Microneedling

Microneedling dilakukan dengan menggunakan alat rol kecil yang berisi jarum. Alat ini nantinya akan digerakkan di area bekas jerawat.

Microneedling umumnya ditujukan untuk bekas luka yang cukup dalam. Penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Women’s Dermatology, menyatakan bahwa microneedling membantu mengurangi kedalaman bekas jerawat.

Namun menurut American Academy of Dermatology, perawatan ini dapat memakan waktu hingga sekitar 9 bulan sampai hasilnya terlihat.

Suntikan kortikosteroid

Suntikan kortikosteroid bisa membantu mengatasi jaringan parut jerawat hipertrofik atau keloid. Perawatan ini biasanya tak cukup dilakukan sekali dan terdiri dari beberapa rangkaian. Setiap suntikan akan dipantau hasilnya apakah memberikan efek yang terlihat atau tidak.

Dermal filler

Dermal filler terkadang jadi salah satu prosedur yang kerap disarankan untuk mengurangi tampilan jaringan parut akibat jerawat.

Dermal filler adalah prosedur yang dilakukan dengan cara mengisi jaringan kulit yang bopeng menggunakan produk berbahan dasar kolagen. Namun sebelumnya, dokter akan melakukan tes alergi agar keamanannya terjamin.

Selain kolagen, isian dermal filler juga cukup beragam dari mulai polymethylmethacrylate (PMMA), asam hialuronat (HA), dan asam poli-L-laktat (PLLA).

Dermal filler bekerja paling baik untuk bekas jerawat atrofi. Perawatan biasanya berlangsung antara 6 sampai 18 bulan.

Rekomendasi produk skincare untuk menyamarkan bekas jerawat

cara mencegah jerawat

Selain tindakan medis, umumnya dokter akan meresepkan beberapa produk yang bantu menyamarkan bekas jerawat, yaitu:

Alpha hydroxy acid (AHA)

AHA banyak ditemukan dalam produk untuk jerawat karena bisa menghilangkan kulit mati dan mencegah pori tersmbat. Selain itu, AHA juga biasanya memnbantu membuat bekas jerawat jadi tersamarkan.

Sebagai asam, AHA akan membantu merontokkan lapisan luar kulit untuk bantu hilangkan perubahan warna bekas jerawat dan kulit yang kasar.

Asam laktat

Dalam Journal of Cosmetic Dermatology, asam laktat ditemukan mampu meningkatkan tekstur, tampilan, dan pigmentasi kulit. Asam laktat dapat meringankan jaringan bekas luka gelap meski terkadang menyebabkan hiperpigmentasi.

Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa mengolesi asam laktat ke kulit setiap 2 minggu sekali selama 3 bulan dapat meringankan bekas jerawat.

Untuk mendapatkan manfaatnya, Anda bisa membeli berbagai produk yang mengandung bahan yang satu ini. Jika ragu menemukan produk yang tepat, mintalah rekomendasi dokter kulit.

Untuk menghindari efek samping yang parah, ujilah produk yang mengandung asam laktat pada area kulit yang lebih kecil. Jika tidak ada efek samping yang parah, barulah gunakan produk ini ke area bekas jerawat.

Retinoid

Retinoid atau retinol adalah produk lain yang bisa bantu menyamarkan bekas jerawat. Selain mempercepat regenerasi sel, retinoid juga diduga mampu memperbaki tekstur kulit.

Bahkan, retinoid juga dapat membantu mengurangi perubahan warna dan membuat bekas luka menjadi tak sejelas sebelumnya. Bekas jerawat jenis atrofik yang cukup dalam biasanya dapat sedikit teringankan dengan produk turunan vitamin A ini.

Akan tetapi, produk yang mengandung retinoid biasanya membuat kulit Anda jadi sangat sensitif terhadap sinar matahari.

Oleh karena itu, retinoid biasanya digunakan di malam hari sebelum tidur. Usahakan juga untuk selalu menggunakan tabir surya setiap hari saat menggunakan produk yang mengandung retinoid.

Asam salisilat

Asam salisilat termasuk ke dalam zat yang banyak digunakan untuk mengatasi jerawat aktif. Bahan aktif ini bekerja dengan membersihkan pori-pori, mengurangi pembengkakan dan kemerahan, serta mengelupas kulit teratas.

Dengan berbagai manfaatnya ini, asam salisilat dianggap sebagai salah satu perawatan yang ampuh untuk bekas jerawat. Produk yang mengandung asam salisilat bisa digunakan sebagai chemical peeling rumahan sesuai dengan petunjuk yang tersedia.

Namun, hati-hai saat menggunakan produk yang mengandung asam salisilat karena bisa menyebabkan kekeringan atau iritasi.

Intinya, konsultasikan ke dokter sebelum melakukan berbagai perawatan untuk bekas jerawat. Hal ini dilakukan agar dokter bisa memilihkan mana perawatan yang paling tepat untuk Anda.

Cara mencegah terbentuknya luka bekas jerawat

vitacid

Bekas jerawat sebenarnya tidak 100 persen bisa dicegah. Akan tetapi, ada beberapa cara yang bisa meminimalkan peluang untuk mengalami bekas jerawat, yaitu:

Obati jerawat sesegera mungkin

Untuk mencegah jerawat semakin parah, hal terbaik yang bisa dilakukan adalah mengobatinya saat baru muncul. Jangan biarkan jerawat sampai meradang baru diobati.

Dengan perawatan yang cepat, jerawat bisa mengempes dengan segera dan mencegah nanah terbentuk di dalamnya. Jika obat bebas yang Anda gunakan tidak memberikan efek, konsultasikan ke dokter untuk mendapat pengobatan terbaik.

Mengurangi peradangan

Jerawat yang berukuran besar dan meradang jauh lebih mungkin meninggalkan bekas daripada jerawat dan komedo yang tidak meradang. Oleh karena itu, jika jerawat sudah terlanjur meradang, lakukan berbagai cara untuk mengurangi peradangan.

Misalnya, mengompresnya dengan es batu atau mengoleskan lidah buaya untuk meredam peradangan. Selain itu, hindari berbagai produk atau tindakan yang bisa makin mengiritasi kulit. Jangan sekali-kali melakukan scrubbing pada area yang berjerawat karena bisa mengiritasi kulit dan membuat infeksi menyebar.

Jangan memegang atau memencet jerawat

Terkadang sulit menahan keinginan untuk memegang atau memencet jerawat. Pasalnya, benjolan jerawat terutama yang sudah bernanah sangat menggoda untuk dipecahkan dengan tujuan supaya lekas kempes.

Namun, memencet jerawat sama dengan menekan infeksi lebih dalam. Akibatnya, infeksi justru bisa menyebar ke jaringan lain. Cara ini membuat peradangan akan semakin memburuk.

Hal ini terutama berlaku untuk jerawat yang cukup besar sehingga cukup dalam seperti benjolan atau kista berisi nanah.

Saat keinginan untuk memencet jerawat muncul, ingatkan pada diri Anda bahwa memencet jerawat hanya akan membuat penyembuhan semakin lama. Selain itu, memencet jerawat hanya akan meninggalkan bekas luka permanen.

Oleh karenanya, biarkan jerawat Anda sembuh dengan sendirinya. Hal yang terpenting tak boleh diabaikan yaitu mengobati jerawat dengan pilihan obat yang tepat untuk mengurangi peradangan.

Hindari melepas keropeng

Di area jerawat yang diobati, keropeng biasanya akan terbentuk. Keropeng merupakan perban alami kulit yang akan melindungi luka dalam proses penyembuhan.

Ketika Anda melepas atau menarik keropeng dari jerawat, luka yang belum siap untuk sembuh justru akan meradang kembali. Akibatnya, penyembuhan menjadi semakin lama. Risiko munculnya bekas jerawat pun akan meningkat.

Konsultasi ke dokter saat jerawat makin besar

Seperti yang sudah disebutkan di awal, jerawat harus segera diobati di awal kemunculannya. Namun, jika setelah diobati jerawat ternyata makin parah, tak usah pikir panjang, segera konsultasikan ke dokter.

Jerawat yang besar dan dalam seperti jerawat batu bisa menghancurkan jaringan kulit dan bekas luka. Perawatan yang tepat dari dokter bisa mengurangi risiko terbentuknya luka yang terlalu dalam. Jika Anda mudah mengalami jaringan parut hanya karena luka kecil, lebih baik periksa ke dokter saat jerawat pertama kali muncul.

The post Bekas Jerawat: Penyebab, Cara Mengatasi, Plus Cara Mencegahnya appeared first on Hello Sehat.



from Hello Sehat https://ift.tt/35ZVUz4


tonton juga video ini
Daftar Unik Skandal Sera Amane
Daftar Unik 5 peraturan sekolah

Komentar