Selain dikenal sebagai bumbu masak, bawang putih sudah lebih dulu dikenal sebagai obat. Manfaat bawang putih memang sangat banyak, dari menurunkan tekanan darah, menghalau infeksi, hingga mengendalikan kolesterol. Meski begitu, ada segudang khasiatnya bgai kesehatan tubuh, bawang putih jadi bumbu yang dihindari saat menyusui. Katanya, makan bawang putih saat menyusui dapat memengaruhi produksi ASI.
Apakah itu benar? Apakah makan bawang putih ketika menyusui itu boleh?
Amankah ibu menyusui makan bawang putih?
Sama halnya dengan ibu hamil, ibu menyusui juga perlu menjaga asupan makanannya. Salah satunya pada bumbu dapur, yaitu bawang putih. Kenapa hal ini menjadi perhatian? Pasalnya, hampir semua makanan menggunakan bawang putih sebagai bahan penyedapnya, terutama masakan yang ditumis.
Bawang putih diketahui memiliki zat allicin yang bisa mengobati penyakit tertentu, sehingga dijadikan obat sejak zaman dahulu oleh masyarakat Yunani, Mesir, dan Tiongkok. Selain itu, bawang putih juga mengandung vitamin, mineral, dan asam amino yang dapat membantu kesehatan tertentu, seperti mengobati infeksi, pembengkakan, masalah pencernaan, mengendalikan tekanan darah dan kadar kolesterol.
Semua kandungan bawang putih setelah dimakan tentu akan memberikan pengaruh pada tubuh. Pada ibu menyusui, makan bawang putih tentu bisa berpengaruh pada sang bayi. Itulah sebabnya, asupan bumbu dapur ini saat menyusui menjadi perhatian para pakar kesehatan. Namun, amankah ibu menyusui mengonsumsi bumbu dapur ini?
Jawabannya, ibu menyusui sangat aman mengonsumsi bawang putih dalam jumlah sedang. Ini mendukung kesehatan sang ibu dan si bayi. Dengan catatan, selama sang bayi tidak menunjukkan adanya reaksi alergi pada kandungan bawang putih.
Plus dan minum ibu menyusui makan bawang putih
Meski aman, akan lebih baik jika Anda memahami manfaat dan efek samping makan bawang putih saat menyusui. Bawang putih mengandung berbagai nutrisi yang bisa menyehatkan tubuh sang ibu.
Di samping itu, bawang putih juga memiliki senyawa galactagogue, yang sejak dulu digunakan sebagai pengobatan untuk merangsang produksi ASI sehingga pasokan ASI jadi lebih banyak. Ini bisa menjadi cara alternatif bagi wanita yang produksi air susunya sedikit.
Namun, ada juga efek samping yang mungkin terjadi, yaitu bau khas yang menyengat dari bawang putih bisa mengubah bau ASI. Rasa ASI pun dapat sedikit berubah karena bawang putih. Jika si bayi tidak menyukai perubahan ini, kemungkinan Anda perlu mengurangi bawang putih.
Bawang putih juga bisa memicu kolik pada bayi. Bau dan rasa ASI yang berubah karena bawang putih bisa menyebabkan bayi terus menangis dan tidak mau menyusu.
Pada situasi ini, Anda harus mengurangi atau menghentikan makan bawang putih saat menyusui. Jangan ragu untuk konsultasi ke dokter jika ada yang ingin Anda tanyakan mengenai asupan bawang putih selama menyusui.
Cara mendapatkan manfaat bawang putih saat menyusui
Cara mudah untuk mendapatkan manfaat bawang putih selama menyusui adalah menambahkan satu atau dua siung bawang putih dalam makanan Anda.
Anda bisa menggunakannya untuk membumbui berbagai hidangan termasuk sayuran, daging, pasta, dan makanan laut. Bawang putih juga tersedia dalam bentuk suplemen. Namun, Anda perlu konsultasi lebih dulu dengan dokter sebelum menggunakannya.
Berdasarkan sebuah laporan yang disusun oleh Bethesda, MD, tahun 2006 menjelaskan penggunaan suplemen bawang putih pada ibu menyusui. Makan suplemen bawang putih pada ibu menyusui tidak menimbulkan efek buruk pada ibu dan sang bayi. Efek samping dari suplemen ini juga dapat diatasi dengan baik oleh para ibu.
Namun, bawang putih yang memiliki efek anti-platelet harus digunakan sangat hati-hati pada wanita yang berisiko mengalami perdarahan. Begitu juga dengan wanita yang memiliki alergi dengan kandungan tertentu yang ada pada bawang putih dan jenis bawang lainnya.
The post Ini Plus Minusnya Bila Ibu Menyusui Makan Bawang Putih appeared first on Hello Sehat.
from Hello Sehat http://bit.ly/2Iqsxxi
tonton juga video ini
Daftar Unik Skandal Sera Amane
Daftar Unik 5 peraturan sekolah
Komentar
Posting Komentar