Siapa yang Paling Berisiko Kena Penyakit Jantung Bawaan (PJB)?

Tidak semua bayi yang lahir selalu sehat seutuhnya secara fisik dan mental. Ada beberapa bayi yang terlahir mengalami penyakit jantung bawaan (PJB). Penyakit ini membuat anak lahir memiliki struktur jantung yang tidak sama seperti bayi lain pada umumnya.

Apa itu penyakit jantung bawaan?

jantung berdetak

Penyakit jantung bawaan atau PJB adalah kondisi kelainan jantung yang sudah muncul sejak lahir.

Kelainan jantung ini bisa mengubah struktur, susunan arteri, pembuluh darah, dinding jantung, katup jantung, dan hal-hal lainnya terkait fungsi jantung. PJB dapat membuat aliran darah yang mengalir masuk dan keluar dari jantung jadi tidak teratur.

Penyakit tersebut bisa berkembang tanpa gejala, tapi juga dapat mengakibatkan komplikasi serius yang mengancam nyawa.

Berbagai jenis PJB

PJB bukalah hanya satu penyakit. Ada beragam jenis penyakit jantung bawaan, tergantung dari lokasi kelainan yang terjadi pada jantung. Beberapa contohnya yakni:

1. Kelainan katup jantung

Penyakit katup jantung ditandai dengan melemahnya katup yang seharusnya bertugas sebagai “pintu keluar” untuk mengalirkan darah ke arah yang benar.

Setiap kali jantung berdetak, katup membuka dan menutup sekali. Ketika fungsi pembukaan dan penutupan jantung mengalami kerusakan, alhasil dapat mengganggu aliran darah. Bukan tak mungkin jantung mengalami kebocoran yang dapat berakibat fatal.

2. Kelainan dinding jantung

Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan otot yang membantu memompa darah. Dinding jantung yang tidak berkembang sempurna akibat PJB dapat menyebabkan masalah pada sirkulasi darah.

Kelainan struktur dinding akan memaksa jantung bekerja lebih keras sehingga mengakibatkan tekanan darah meningkat.

3. Kelainan pembuluh darah

PJB jenis ini ditandai dengan pembuluh darah arteri dan vena yang tidak berfungsi dengan baik. Pembuluh darah arteri dan vena adalah dua pembuluh yang bertugas membawa darah kembali ke jantung.

Kondisi ini dapat menghambat aliran darah yang berisiko menimbulkan berbagai komplikasi kesehatan. Darah yang kembali dari seluruh tubuh menuju jantung juga dapat menumpuk di tempat yang salah.

Apa penyebab kelainan jantung bawaan?

asma pada bayi

Jantung manusia terbagi menjadi empat ruang, dua berada di sebelah kanan dan dua lagi ada di sebelah kiri.

Normalnya, jantung akan memompa darah ke seluruh tubuh dengan melibatkan kerja masing-masing ruang untuk saling berbagi tugas.Ada bagian jantung yang bertugas untuk memompa darah ke seluruh tubuh, dan ada bagian lainnya yang bertugas untuk memompa darah ke paru.

Saat masih di dalam kandungan, tepatnya selama 6 minggu awal pertama kehamilan, organ jantung seharusnya sudah mulai terbentuk dan berdetak sebagaimana mestinya. Pembuluh darah utama yang mengalir ke arah dan dari jantung juga telah mulai terbentuk di masa ini.

Namun, berbeda dengan bayi yang memiliki penyakit jantung bawaan. Alih-alih berkembang dengan sempurna, jantung yang dimilikinya justru tidak berkembang sempunr seperti seharusnya.

Para pakar kesehatan masih belum dapat memastikan sepenuhnya apa yang jadi penyebab perkembangan organ jantung setiap bayi berbeda.

Faktor risiko PJB

Meski penyebab PJB belum dapat dipastikan, beberapa hal berikut ini diduga sebagai faktor risikonya:

  • Memiliki anggota keluarga yang juga mengalami penyakit jantung bawaan (keturunan).
  • Ibu mengonsumsi obat-obatan tertentu selama kehamilan yang memengaruhi perkembangan janin dalam kandungan.
  • Ibu mengonsumsi alkohol, obat-obatan terlarang, atau merokok selama kehamilan, sehingga memengaruhi perkembangan janin di dalam kandungan.
  • Ibu mengalami infeksi virus tertentu selama trimester pertama kehamilan
  • Ibu mengalami peningkatan kadar gula darah selama hamil yang memengaruhi perkembangan janin di dalam kandungan.

Secara garis besar, faktor dari lingkungan, keluarga, bahkan kondisi Anda sendiri selama kehamilan turut memiliki andil kuat dalam menentukan kondisi buah hati Anda saat lahir nantinya.

Apa saja gejala yang muncul dari PJB?

Dalam kebanyakan kasus, gejala PJB tidak selalu langsung dapat terdeteksi. Ada yang sudah bisa terdeteksi sejak dini lewat USG kehamilan, tapi beberapa bayi mungkin sama sekali tidak menampakkan kelainan selama dalam kandungan. Tanda dan gejalanya barulah muncul ketika sudah lahir.

Gejala PJB yang dimiliki satu bayi dan lainnya pun tidak selalu sama. Pada umumnya bayi dengan penyakit jantung bawaan bisa mengalami beberapa gejala, meliputi:

  • Bibir, kulit, jari tangan, dan jari kaki bayi tampak berwarna kebiruan (sianosis).
  • Bayi mengalami sesak napas atau kesulitan dalam bernapas.
  • Bayi mengalami kesulitan saat makan.
  • Bayi mengalami pembengkakan di kaki, perut, atau area sekitar mata.
  • Berat bayi lahir rendah (BBLR).
  • Bayi mengalami sakit dada.
  • Persediaan oksigen dalam tubuh sedikit, sehingga menyebabkan napas berlebihan (hiperventilasi).
  • Berkeringat berlebih dan sesak napas, terutama saat sedang menyusui.
  • Pertumbuhan dan perkembangan bayi terhambat.

luka bakar pada anak

Terkadang, penyakit jantung bawaan tidak langsung dapat didiagnosis karena gejala pertama muncul dalam beberapa tahun setelah kelahiran. Dokter biasanya akan menyarankan anak Anda untuk melakukan ekokardiogram, rontgen dada, maupun pemeriksaan MRI (magnetic resonance imaging).

Ketika anak sudah mulai beranjak dewasa, PJB bisa berkembang dengan memunculkan gejala berupa:

  • Detak jantung tidak normal.
  • Mudah sesak napas saat sedang berolahraga atau beraktivitas.
  • Pingsan saat berolahraga atau beraktivitas.
  • Pembengkakan di beberapa bagian tubuh.
  • Kelelahan parah.

Bagaimana cara mengobatinya?

diabetes pada anak

Perawatan untuk mengobati PJB ditentukan berdasarkan jenis dan tingkat keparahan penyakit tersebut. Beberapa bayi mengalami PJB yang tergolong ringan sehingga dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, sebagian bayi lainnya bisa saja memiliki kondisi yang lebih parah ehingga membutuhkan perawatan serius.

Dalam kasus tersebut, beberapa pilihan pengobatan penyakit jantung bawaan yakni:

1. Konsumsi obat-obatan

Dokter dapat memberikan beberapa jenis obat-obatan yang akan membantu kerja jantung. Entah untuk mencegah pembentukan gumpalan darah, atau untuk membantu mengontrol detak jantung yang tidak teratur.

2. Memasang implan jantung

Beberapa komplikasi kesehatan yang disebabkan oleh PJB bisa diatasi dengan memasang implan jantung. Misalnya alat pacu jantung dan implantable cardioverter defibrillator (ICD). Kedua alat tersebut dapat membantu memperbaiki detak jantung yang tidak normal.

3. Memasang kateter jantung

Kateter jantung dapat memperbaiki PJB tanpa harus melalui prosedur operasi. Selama prosedur ini, dokter akan memasukkan tabung tipis ke dalam pembuluh darah vena di kaki yang kemudian mengarah ke jantung. Selanjutnya, dokter menggunakan alat kecil yang dimasukkan ke dalam kateter untuk memperbaiki kelainan jantung.

4. Operasi jantung

Jika pemasangan kateter jantung dirasa tidak mampu untuk mengatasi PJB, prosedur operasi atau pembedahan bisa menjadi pilihan lain. Dokter akan melakukan operasi dengan memperbaiki kelainan yang terjadi pada jantung. Baik itu menutup lubang, memperbaiki katup, atau melebarkan pembuluh darah.

5. Transplantasi jantung

Transplantasi jantung hanya dipakai ketika PJB sudah tergolong parah dan sulit untuk diperbaiki. Prosedur ini membutuhkan donor organ jantung yang sehat, untuk mengganti organ jantung bayi yang mengalami kelainan.

Memperdalam informasi seputar penyakit jantung bawaan akan membantu Anda untuk lebih memahami kondisi yang sebenarnya sedang dialami si kecil sekaligus penanganannya yang tepat.

The post Siapa yang Paling Berisiko Kena Penyakit Jantung Bawaan (PJB)? appeared first on Hello Sehat.



from Hello Sehat https://ift.tt/2Cy3XpK


tonton juga video ini
Daftar Unik Skandal Sera Amane
Daftar Unik 5 peraturan sekolah

Komentar