Benarkah Main Video Games Bisa Bantu Anak Belajar Berempati?

Anak-anak sangat suka bermain video games. Nah, sekarang ini sudah banyak video games seru yang bisa dimainkan sendiri atau ramai-ramai bersama teman. Kebanyakan orangtua tahu bahwa video games memberikan pengaruh buruk bagi tumbuh kembang anak. Tidak sedikit memang permainan video games yang cenderung mengandung unsur kekerasan, seperti saling tembak atau saling pukul. Namun menurut studi teranyar, positifnya bermain video games dapat membantu anak belajar berempati. Kenapa?

Permainan video games yang membangun empati anak

Sudah banyak studi yang mengamati kemungkinan dampak buruk dari video games bagi kesehatan anak. Bahkan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga baru-baru ini mengaitkan kecanduan main game sebagai karakteristik gangguan kejiwaan.

Namun, periset dari University of Wisconsin di Madison mencoba untuk menggali sisi positif dari permainan elektronik ini. Mereka bereksperimen dengan merancang video games baru berjudul Crystals of Kaydor untuk dimainkan anak-anak. Game ini mengisahkan tentang alien yang terdampar di planet asing karena maskapai pesawat ulang alik mereka rusak.

Penelitian yang dipimpin oleh Richard Davidson, PhD ini bertujuan merangsang kemampuan anak dalam berempati tanpa membuat mereka jadi kecanduan.

Nah, anak-anak yang memainkan konsol ini mendapatkan misi untuk meminta tolong pada penduduk planet dengan berkomunikasi menggunakan ekspresi wajah mereka.

Periset terus mengamati anak-anak tersebut selama 2 minggu bermain game. Hasilnya menunjukkan bahwa permainan tersebut merangsang otak anak untuk berbagi pengalaman dan mengubah sudut pandang mereka untuk bisa berempati.

Tim peneliti masih butuh pengamatan lebih mendalam tentang kaitan bagaimana konsol game bisa mengasah empati anak. Terlebih tidak semua anak yang bermain game tersebut merasakan efek yang sama.

Memangnya, empati itu penting?

komunikasi dengan anak hubungan anak dengan orangtua

Empati adalah kemampuan untuk mengerti apa yang orang lain rasakan dan pikirkan sekaligus memahami kondisi mereka seolah ia sendiri yang merasakan, memikirkan, dan berada pada situasi tersebut.

Empati adalah kemampuan dasar yang harus dikuasai setiap orang untuk menjalin dan mempertahankan hubungan dengan sekitarnya. Tanpa ini, anak-anak akan cenderung bersikap tidak peduli. Mereka tidak mau dan tidak bisa merasakan penderitaan yang dialami orang lain, maupun menunjukkan penyesalan setelah menyakiti orang lain. Sebaliknya anak akan lebih sering merendahkan, meremehkan, atau mengucilkan orang lain yang kesulitan.

Jika buah hati Anda tumbuh tanpa empati, ia akan sulit mendapatkan teman. Bahkan, bisa saja dijauhi atau tidak disukai orang lain. Hal ini akan berpengaruh dengan keadaan jiwanya saat dewasa. Ia jadi lebih mudah stres, cemas, depresi, dan berniat melakukan bunuh diri.

Lantas, haruskah mengajari anak berempati lewat video game?

Main video game bukan satu-satunya cara untuk mengajarkan empati pada anak. Pasalnya, tidak semua permainan pada video game memberikan pengaruh positif tersebut.

Dikutip dari Health Line, Dr. David Hill,  seorang dokter anak sekaligus ketua American Academy of Pediatric Council berpendapat, “Cara terbaik untuk mengajarkan anak berempati adalah dengan komunikasi tatap muka, yaitu bimbingan langsung antar orangtua dan anggota keluarga lainnya dengan anak untuk membantu mereka memahami dan menghadapi berbagai situasi.”

Namun memang, anak-anak lebih mudah menyerap informasi dan cepat memelajari sesuatu yang baru dari bermain. Hill menambahkan bahwa video games hanya digunakan sebagai tambahan untuk proses pembelajaran. Bukan dijadikan sebagai cara utama mengajarkan empati pada anak.

The post Benarkah Main Video Games Bisa Bantu Anak Belajar Berempati? appeared first on Hello Sehat.



from Hello Sehat https://ift.tt/2znY50W


tonton juga video ini
Daftar Unik Skandal Sera Amane
Daftar Unik 5 peraturan sekolah

Komentar