4 Kesalahan yang Kerap Dilakukan Saat Memberikan Camilan untuk Anak

Camilan adalah bagian penting dari pola makan anak yang sehat. Camilan dapat membantu menyediakan energi dan zat gizi yang diperlukan untuk tumbuh kembang anak. Apalagi kalau si kecil biasanya tidak bisa makan banyak atau tidak betah jika harus duduk terlalu lama, maka camilan untuk anak bisa menjadi solusinya.

Sayangnya, banyak orangtua tidak sadar telah melakukan kesalahan saat memberikan camilan untuk anak. Alih-alih membuat anak sehat, kesalahan ini justru dapat membuat anak malas makan atau bahkan berisiko obesitas.

Yang harus dihindari saat memberikan camilan untuk anak

Dikutip dari Huffington Post, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa anak usia 2 sampai 3 tahun lebih banyak mengonsumsi makanan tinggi garam, tapi rendah serat. Faktanya, hal ini sebagian besar disebabkan karena camilan untuk anak yang diberikan tidak tepat.

Tidak sedikit anak usia prasekolah lebih suka makan camilan dan minuman manis, ketimbang makan buah atau sayuran. Jika kebiasaan ini tidak segera diubah, hal ini dapat memicu obesitas pada anak di masa perkembangannya.

Berikut ini kesalahan yang sering dilakukan ortu saat memberikan camilan untuk anak.

1. Camilan diberikan terlalu sering

snack sehat untuk anak

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan ortu saat memberikan camilan untuk anak adalah terlalu sering memberikan camilan, apalagi dalam jumlah yang banyak. Meskipun memang dapat membuat anak kenyang, tapi ini juga bisa membuat si kecil jadi pilih-pilih makanan, lho.

Kalau Anda sedikit-sedikit memberikan camilan untuk anak, si kecil akan sulit untuk mengendalikan rasa laparnya. Ia pun akan lebih memilih untuk ngemil daripada menyantap makanan utamanya. Alhasil, anak justru jadi kalap makan dan berisiko obesitas di masa pertumbuhannya.

Solusi: Buatlah jadwal yang konsisten saat memberikan camilan untuk anak. Waktu idealnya adalah 1,5 hingga 2 jam sebelum waktu makan. Alihkan perhatian anak jika ia mulai merengek minta ngemil sebelum waktunya.

Dengan begitu, anak akan tahu kapan waktunya ia boleh ngemil dan kapan waktunya menyantap makanan utama. Ia pun akan lebih mudah untuk mengendalikan rasa laparnya. Hal ini sangat penting untuk menjaga berat badan anak tetap stabil.

2. Camilan diberikan sebelum atau sesudah makan utama

camilan sehat untuk balita

Tidak sedikit orangtua yang terbiasa memberikan camilan untuk anak tepat sebelum atau sesudah makan utamanya. Padahal, cara ini justru salah, lho!

Kebiasaan ngemil sebelum waktu makan dapat mengurangi selera makan anak. Sementara itu, anak yang terbiasa langsung ngemil setelah makan dapat mengalami kenaikan berat badan yang lebih cepat.

Solusi: Hindari memberikan camilan untuk anak tepat sebelum atau sesudah makan. Berikan jeda setidaknya 1,5 sampai 2 jam terlebih dahulu supaya anak tidak cepat kenyang dan tetap mau makan saat jam makannya tiba.

 3. Memberikan camilan di mobil atau stroller

kejang epilepsi kumat saat liburan

Terkadang, camilan digunakan sebagai salah satu senjata untuk mengusir kebosanan si kecil saat sedang bepergian. Entah itu diberikan saat si kecil sedang duduk di mobil atau di stroller.

Selain mengotori baju, kebiasaan ini justru membuat anak jadi tidak fokus pada makanannya. Anak akan memasukkan makanan ke dalam mulutnya tanpa sadar sehingga ia jadi sulit mengenali kapan waktunya ia lapar maupun kenyang. Terlebih lagi, makan camilan di dalam mobil dapat memicu mual dan muntah pada anak.

Solusi: Memberikan camilan untuk anak di dalam mobil atau stroller boleh saja dilakukan. Namun, pilihlah jenis camilan yang tepat, misalnya satu buah pisang atau cracker gandum yang lebih aman untuk mengganjal perut si kecil. Ketimbang memberikan camilan, ada baiknya sediakan buku atau mainan favorit si kecil untuk mengusir kebosanannya di dalam mobil.

4. Salah pilih camilan

camilan sehat untuk diabetes

Hati-hati, banyak orangtua yang sering salah pilih camilan untuk anak. Anda mungkin sering tidak sadar saat membeli camilan yang ternyata mengandung tinggi kalori, gula, garam, atau bahan pengawet yang tidak baik untuk kesehatan anak. Contohnya kue manis, permen, atau keripik.

Sesekali memberikan camilan manis atau asin boleh saja dilakukan untuk melatih kemampuan pengecapan anak. Akan tetapi jangan terlalu dibiasakan, karena jenis makanan ini biasanya miskin vitamin maupun mineral. Alhasil, si kecil dapat mengalami kurang gizi dan jadi tidak suka makan sayur atau buah.

Solusi: Ketimbang membeli camilan di luar, Anda bisa menyediakannya sendiri di rumah, kok. Anda pun tak perlu takut akan masalah kandungan gizi dan kebersihannya karena Anda sendirilah yang mengolahnya. Siapkan camilan yang lebih sehat dan praktis untuk anak seperti buah segar, roti gandum, atau telur rebus.

The post 4 Kesalahan yang Kerap Dilakukan Saat Memberikan Camilan untuk Anak appeared first on Hello Sehat.



from Hello Sehat https://ift.tt/2OPhm0L


tonton juga video ini
Daftar Unik Skandal Sera Amane
Daftar Unik 5 peraturan sekolah

Komentar