Kenali Gejala Demam Berdarah Saat Hamil Sekaligus Pengobatan dan Pencegahannya

Demam berdarah dengue (DBD) atau lebih populer sebagai demam berdarah ternyata tak hanya terjadi pada orang dewasa dan anak-anak. Ibu hamil juga bisa terkena penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk ini. Lantas, apa saja gejala demam berdarah saat hamil dan apakah kondisi ini memengaruhi bayi yang berada dalam kandungan? Berikut ulasannya.

Apa itu demam berdarah?

penyakit dbd

Sebelum memahami lebih jauh, Anda perlu tahu apa itu demam berdarah dengue. Demam berdarah dengue adalah penyakit menular yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti. Sebelum memasuki fase demam berdarah dengue, seseorang yang terkena gigitan nyamuk ini terlebih dahulu mengalami kondisi yang disebut demam dengue. Demam dengue berbeda dengan demam berdarah dengue (DBD).

Dikutip dari Kompas, Dokter Spesialis Penyakit Dalam FKUI di RCSM, Leonard Nainggolan menyatakan perbedaan utama dari kedua kondisi ini yaitu pada kebocoran plasma. Darah terdiri dari komponen yaitu plasma yang berupa cairan dan sel darah yang berupa padatan. Kebocoran plasma adalah kondisi saat celah antarsel di pembuluh darah mengalami pelebaran yang mengakibatkan keluarnya plasma darah dari pembuluh darah. Akibatnya, darah menjadi lebih kental sehingga pasokan ke organ-organ penting pun berkurang.

Seseorang yang terkena gigitan nyamuk Aedes aegypti tetapi tidak mengalami kebocoran plasma berarti hanya terkena demam dengue. Namun, jika demam dengue tidak kunjung sembuh bahkan semakin parah dan mengkibatkan kebocoran plasma, maka ia bisa terkena demam berdarah dengue atau yang oleh orang awam disebut demam berdarah.

Oleh karena itu, dibandingkan dengan demam dengue, demam berdarah merupakan kondisi lebih serius yang bisa berakibat pada kematian.

Gejala demam berdarah saat hamil

demam saat hamil

Mendeteksi DBD sedini mungkin dapat mengurangi keparahan penyakit. Untuk itu, pahami berbagai gejala yang ditimbulkan saat Anda terserang demam berdarah saat hamil. Berdasarkan Centers Disease for Prevention (CDC), biasanya orang yang mengalami DBD, termasuk ibu hamil, merasakan berbagai gejala seperti:

  • Demam tinggi lebih dari 38 derajat celcius dan berlangsung selama 3 sampai 7 hari.
  • Perubahan suhu tubuh dari demam tinggi ke hipotermia (saat suhu tubuh berada di bawah 35 derajat Celcius) hingga menyebabkan tubuh menggigil.
  • Sakit perut yang cukup parah.
  • Muntah terus menerus.
  • Trombosit menurun drastis.
  • Gusi dan hidung berdarah.
  • Gejala syok seperti gelisah, keringat dingin, serta denyut jantung yang meningkat tapi lemah.
  • Muncul bintik merah di kulit akibat perdarahan di dalam tubuh.
  • Penumpukan cairan di antara dua lapisan pleura (efusi pleura atau paru-paru basah).
  • Penumpukan cairan di perut (asites).

Berbagai gejala yang dibiarkan dan tidak segera ditangani maka bisa mengakibatkan kematian ibu dan juga janin.

Apa yang terjadi pada janin saat ibu hamil terkena DBD?

demam saat hamil

DBD sangat berbahaya bagi wanita hamil karena virus ini dapat ditularkan selama kehamilan bahkan ketika proses melahirkan berlangsung. Berbagai risiko pada janin saat ibu terkena demam berdarah dengue saat hamil yaitu:

  • Bayi lahir dalam kondisi meninggal (stillbirth).
  • Berat bayi lahir rendah.
  • Kelahiran prematur yang mengakibatkan pertumbuhan organ bayi belum sempurna.
  • Keguguran, jika ibu mengalami demam berdarah di trimester awal kehamilan.

Bagaimana cara mengobati DBD?

pasien kanker tidak bisa tidur

DBD memerlukan  pengobatan segera untuk mengendalikan gejala dan menjaga agar infeksi tidak semakin parah. Biasanya, dokter akan memberikan perawatan seperti:

  • Menyuplai cairan melalui cairan infus.
  • Memberikan obat pereda rasa sakit.
  • Terapi elektrolit.
  • Transfusi darah.
  • Memantau tekanan darah secara berkala.
  • Terapi oksigen.

Dokter akan terus memantau kondisi tubuh dan memberikan berbagai perawatan lain sesuai respon tubuh.

Cegah DBD dengan cara berikut

vagina sakit saat hamil

Untuk melindungi diri dari demam berdarah selama kehamilan, Anda perlu melakukan beberapa tindakan pencegahan seperti:

  • Menjaga kebersihan lingkungan dan menutup genangan air di sekitar rumah.
  • Mengenakan pakaian longgar berwarna terang dan menutupi lengan serta kaki untuk mencegah gigitan nyamuk.
  • Menggunakan kelambu di malam hari selama Anda tidur dan obat pengusir nyamuk baik yang dioles langsung ke kulit maupun obat nyamuk semprot.
  • Menjaga kondisi kamar tetap sejuk karena nyamuk cenderung suka tempat yang hangat dan panas.

Menjaga kondisi tubuh saat hamil sangat penting dilakukan untuk mencegah kemunculan penyakit yang bisa berakibat buruk pada janin yang Anda kandung. Untuk itu, selalu konsultasikan kesehatan Anda dan bayi secara rutin selama kehamilan. Selain itu, tingkatkan lagi kepekaan Anda pada sinyal-sinyal yang diberikan tubuh. Jangan sekali-kali mengabaikannya karena bisa membahayakan Anda dan si kecil.

The post Kenali Gejala Demam Berdarah Saat Hamil Sekaligus Pengobatan dan Pencegahannya appeared first on Hello Sehat.



from Hello Sehat https://ift.tt/2IN2Vak


tonton juga video ini
Daftar Unik Skandal Sera Amane
Daftar Unik 5 peraturan sekolah

Komentar