Bolehkah Makan Makanan Bersantan Saat Puasa?

Mengonsumsi makanan yang tepat saat sahur dan berbuka menjaga tubuh tetap sehat dan bertenaga selama puasa. Saat puasa, Anda biasanya memiliki keinginan untuk mengonsumsi berbagai jenis makanan. Makanan bersantan termasuk salah satu menu yang tak bisa dilepaskan dari kebiasaan makan orang Indonesia. Banyak pro kontra tentang makan makanan bersantan saat puasa. Lantas, bolehkah makan santan saat puasa? Apa dampaknya jika terlalu sering makan santan saat puasa?

Mengenal kandungan gizi dari santan

Santan adalah bahan makanan yang tinggi akan kalori, yakni sekitar 552 kalori dalam satu cangkir atau yang setara dengan 240 gram. Sekitar 93 persen kalorinya berasal dari lemak jenuh rantai sedang (trigliserida rantai sedang). Santan mengandung berbagai zat seperti:

  • Lemak: 57 gram
  • Protein: 5 gram
  • Karbohidrat: 13 gram
  • Serat: 5 gram

Selain itu, santan juga mengandung vitamin C, folat, besi, magnesium, kalium, tembaga, mangan, dan juga selenium.

Lalu, sehatkah jika makan santan saat puasa?

Makan santan saat puasa pada dasarnya boleh-boleh saja. Meskipun tergolong lemak jenuh tetapi bentuk lemak yang dimiliki santan mudah larut dalam air. Lemak jenis ini juga mudah berpindah dari usus kecil menuju hati sehingga lebih cepat dibakar menjadi energi. Oleh karena itu, hanya sedikit lemak yang tersisa dan menumpuk di dalam tubuh.

Santan juga termasuk makanan yang bagus dikonsumsi karena terdapat asam laurat di dalamnya yang bersifat antibakteri, antijamur, dan antivirus. Tak hanya itu, santan mengandung senyawa antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari radikal bebas berbahaya yang bisa merusak sel dan jaringan tubuh.

Ditambah lagi asam laurat tersebut juga memiliki dampak positif pada kadar kolesterol baik (HDL) Anda. Sebuah studi menyatakan bahwa santan juga berdampak pada kenaikan kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida.

Selain itu, lemak dalam santan juga bisa mempercepat metabolisme tubuh dan tidak membuat Anda cepat gemuk jika dikonsumsi secara wajar. Namun, lemak jenuh tetap dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Oleh karena itu, sebaiknya Anda tidak mengonsumsinya secara berlebihan terlebih di bulan puasa.

santan

Apa bahayanya jika keseringan makan santan saat puasa?

Sayangnya saat puasa nafsu makan saat berbuka sulit dikendalikan. Berbagai makanan di depan mata bisa Anda santap tanpa memikirkan batasannya. Nah, jika Anda terlalu sering dan berlebihan makan makanan bersantan saat puasa, bukan tidak mungkin asupan kalori Anda meningkat dan akhirnya membuat berat badan naik. Jika berat badan semakin tidak terkendali, maka berbagai risiko penyakit akan muncul mengintai Anda.

Selain itu, mengonsumsi lemak jenuh terlalu banyak juga dapat mengakibatkan berbagai penyakit termasuk jantung. American Heart Association menyatakan bahwa total lemak jenuh yang boleh dikonsumsi per hari sekitar 5 hingga 6 persen dari total kalori harian. Misalnya, jika Anda membutuhkan sekitar 2.000 kalori per hari maka Anda hanya boleh mengonsumsi lemak jenuh sekitar 13 gram saja.

Oleh karena itu, hindari makan makanan bersantan secara berlebihan saat sahur dan berbuka. Jauh lebih baik jika Anda mengonsumsi makanan sehat kaya gizi lainnya seperti buah dan sayur setiap hari selama puasa untuk memenuhi nutrisi harian Anda. Selain itu, kurangi makanan tinggi gula dan lemak yang bisa berakibat buruk pada kesehatan.

The post Bolehkah Makan Makanan Bersantan Saat Puasa? appeared first on Hello Sehat.



from Hello Sehat https://ift.tt/2LgxGX2


tonton juga video ini
Daftar Unik Skandal Sera Amane
Daftar Unik 5 peraturan sekolah

Komentar