Apa Fungsi Hormon Progesteron Dalam Tubuh, dan Perlukah Jumlahnya Ditingkatkan?

Anda mungkin sudah tidak asing lagi mendengar hormon progesteron, terutama bagi kaum Hawa. Hormon progesteron adalah hormon yang membantu kelancaran kehamilan dan tumbuh kembang calon janin sampai waktu kelahirannya nanti. Namun, fungsi hormon progesteron bukan cuma itu saja. Yuk, berkenalan lebih lanjut dengan hormon yang satu ini!

Apa saja fungsi hormon progesteron?

Hormon progesteron adalah hormon seks wanita yang diproduksi oleh indung telur (ovarium) dan kelenjar adrenal.

Selain berfungsi menjaga kehamilan dan tumbuh kembang embrio, progesteron berfungsi untuk mengatur siklus menstruasi dengan mengendalikan pertumbuhan jaringan dinding rahim (endometrium). Pada wanita hamil, progesteron juga diproduksi oleh plasenta.

Sebelum dan selama kehamilan, progesteron berperan dalam proses berikut:

  • Menghasilkan sel telur selama masa ovulasi.
  • Menguatkan jaringan rahim untuk persiapan penempelan (implantasi) sel telur yang sudah dibuahi.
  • Pemeliharaan endometrium selama kehamilan.
  • Mencegah indung telur menghasilkan terlalu banyak sel telur selama kehamilan.
  • Mencegah kehamilan ganda.
  • Menghentikan kontraksi otot pada tuba falopi posterior untuk perpindahan sel telur.
  • Perkembangan janin.
  • Penguatan otot panggul untuk persiapan persalinan.
  • Produksi ASI.

Kadar progesteron yang sangat rendah pada wanita dapat menyebabkan salah satu atau beberapa konsekuensi berikut:

  • Kemandulan.
  • Keguguran.
  • Meningkatnya gairah seksual.
  • Bertambahnya berat badan yang tidak normal.

Fungsi hormon progesteron pada tubuh pria

Pria juga memiliki progesteron, meski dalam kadar yang lebih sedikit daripada wanita. Pada tuuh pria, progesteron juga berfungsi untuk menjaga tubuh tetap berfungsi normal. Salah satu fungsi hormon progesteron untuk pria adalah merangsang produksi testosteron.

Kurangnya progesteron dapat menyebabkan pria mengalami salah satu atau beberapa kondisi berikut:

Bagaimana saya dapat meningkatkan asupan progesteron?

Beberapa makanan berikut merupakan sumber progesteron yang baik, meliputi:

  • Berbagai jenis kacang-kacangan.
  • Sayur-sayuran seperti brokoli, kol, kubis mini (Brussel sprout), kembang kol, kale, dan lain-lain.
  • Berbagai jenis gandum utuh.

Selain itu, kebiasaan gaya hidup tertentu juga dapat membantu meningkatkan kadar progesteron alami dalam tubuh, meliputi:

  • Memiliki pola makan seimbang dan berolahraga secara rutin untuk menjaga berat badan sehat.
  • Mengurangi stres.
  • Tidak beraktivitas fisik yang terlalu memberatkan.

Selain itu, bisa juga dengan menggunakan krim atau salep suplemen progesteron yang mudah diserap oleh tubuh.

Meningkatkan produksi progesteron dengan terapi hormon progestin

Kadar progesteron rendah dalam tubuh bisa menyebabkan berbagai macam masalah. Maka, dokter bisa menganjurkan Anda untuk menjalani terapi hormon dengan progestin.

Progestin merupakan hormon steroid sintesis yang berperan seperti progesteron alami. Progestin umumnya digunakan untuk berbagai tujuan berikut:

  • Kontrasepsi: Progestin terkandung dalam berbagai macam alat KB, termasuk pil KB, gel vagina, implan (KB susuk), KB spiral (IUD), dan KB suntik.
  • Masalah menstruasi.
  • Perdarahan rahim yang tidak normal.
  • Amenorea atau tidak menstruasi.
  • Endometriosis.
  • Menebalnya dinding rahim secara abnormal.
  • Pengobatan kanker payudara, kanker ginjal, atau kanker rahim.
  • Pertumbuhan rambut yang abnormal.
  • Perubahan pada gairah seksual.
  • Terapi antikanker hormonal.
  • Nyeri payudara yang abnormal.
  • Mencegah kelahiran prematur.
  • Jerawat.
  • Perawatan untuk kemandulan.
  • Produksi ASI.

Saat mengonsumsi progestin, pasien dapat mengalami salah satu atau beberapa efek samping berikut:

  • Sakit kepala.
  • Nyeri payudara.
  • Maag (dispepsia).
  • Sembelit atau diare.
  • Muntah.
  • Perubahan nafsu makan abnormal.
  • Bertambahnya berat badan.
  • Retensi cairan.
  • Kelelahan.
  • Nyeri pada sendi, otot, atau tulang.
  • Mudah tersinggung dan/atau sering mood swings
  • Terlalu cemas.
  • Gejala masuk angin, termasuk bersin dan batuk.
  • Keputihan abnormal.
  • Kesulitan buang air kecil.

Efek samping lainnya yang lebih serius dan perlu segera dikonsultasikan ke dokter meliputi:

  • Gumpalan pada payudara.
  • Lesung yang muncul pada area kulit payudara.
  • Keluar cairan dari puting.
  • Puting masuk ke dalam.
  • Puting yang berkerak atau bersisik.
  • Feses yang berwarna seperti tanah liat.
  • Migrain.
  • Pusing yang sangat hebat.
  • Kesulitan berbicara.
  • Malfungsi anggota tubuh, seperti kelemahan atau mati rasa.
  • Kesulitan dalam koordinasi pergerakan.
  • Napas tersengal.
  • Detak jantung cepat dan berat.
  • Nyeri tajam pada dada.
  • Batuk darah.
  • Kaki bengkak.
  • Gangguan penglihatan.
  • Mata menonjol (juga dikenal sebagai exophthalmos).
  • Penglihatan ganda.
  • Perdarahan pada vagina secara abnormal.
  • Tangan gemetar secara tak terkendali.
  • Kejang.
  • Perut bengkak atau sakit perut.
  • Munculnya depresi.
  • Gatal-gatal, ruam kulit.
  • Kesulitan menelan.
  • Tenggorokan serak.

Pasien yang pernah memiliki salah satu atau beberapa kondisi berikut juga harus menghindari konsumsi progestin:

  • Tumor hati.
  • Kanker kelamin.
  • Kanker payudara.
  • Penyakit yang berkaitan dengan arteri.
  • Perdarahan vagina abnormal sebelumnya.
  • Porfiria akut
  • Sakit kuning idiopatik.
  • Terjadinya pruritus atau pemphigoid selama kehamilan.

Hello Health Group tidak menyediakan nasihat medis, diagnosis, atau pengobatan.

The post Apa Fungsi Hormon Progesteron Dalam Tubuh, dan Perlukah Jumlahnya Ditingkatkan? appeared first on Hello Sehat.



from Hello Sehat https://ift.tt/2LCvc5q


tonton juga video ini
Daftar Unik Skandal Sera Amane
Daftar Unik 5 peraturan sekolah

Komentar