3 Cara Jitu Mengatasi Stres dan Gugup Menjelang Hari Pernikahan

Banyak hal yang harus Anda persiapkan sebelum menikah. Mulai dari pakaian, katering, dekor ruangan, hingga pesan tempat. Di samping semua itu, tidak jarang calon mempelai yang tiba-tiba dilanda keraguan dan ketakutan akan komitmen. Pasalnya, berkomitmen untuk hidup bersama dibuat untuk seumur hidup, bukan sekadar 1-2 tahun ke depan. Semua stres terkait pernikahan ini bisa bercampur aduk sehingga akhirnya membuat Anda cemas dan gugup mendekati hari-H. Bagaimana cara mengatasi rasa gugup menjelang pernikahan?

Apakah wajar kalau saya merasa gugup menjelang hari pernikahan?

Dilansir dari Web MD, Jeilyn Ross, MA, LICSW, CEO Anxiety Disorders Association of America mengatakan bahwa merasa gugup atau takut menjelang pernikahan itu normal. Banyak calon pengantin yang mengalaminya.

Merasa sedikit stres justru bisa mendorong Anda lebih fokus untuk melakukan suatu tugas, untuk mengambil tindakan, dan menyelesaikan masalah. Misalnya saja, khawatir undangan pernikahan tidak sampai tepat waktu. Kecemasan ini dapat memotivasi Anda untuk merencanakan pilah-pilih undangan, hingga mencari desain, memesannya, dan mengirimnya lebih awal. Seterusnya, stres bisa memacu diri Anda bekerja lebih baik lagi untuk mencapai pesta pernikahan yang tidak terlupakan.

Namun ketika sampai bikin Anda sangat kewalahan, stres berat bisa menyebabkan nafsu makan turun, sulit tidur, sulit konsentrasi, hingga mood lebih sensitif dan mudah tersinggung. Bukannya tidak mungkin stres berat juga bisa membuat Anda menjadi terobsesi dengan segala detail pernikahan atau paranoid semua yang direncanakan akan gagal total. Inilah yang perlu lebih diwaspadai dan dihindari.

Bagaimana cara mengatasi rasa gugup menjelang pernikahan?

Agar stres dan gugup menjelang pernikahan tidak sampai berlanjut menjadi depresi setelah menikah, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya.

1. Ngobrol dengan orang yang Anda percaya

teman yang depresi

Jangan sepelekan kekuatan curhat untuk mengatasi stres. Kate Wachs, PhD, seorang psikolog asal Chichago sekaligus pengisi kolom dalam Relationships for Dummies, menyarankan setiap calon mempelai untuk ngobrol dengan anggota keluarga atau kerabat dekat yang sudah menikah dan dipercaya. Anda juga bisa coba berbicara dengan tokoh agama yang Anda kenal dan percayai.

Ceritakan apa kekhawatiran yang Anda rasakan sekarang ini, termasuk keraguan yang mendadak menggerogoti Anda soal hubungan dengan si dia. Mintalah saran dari teman curhat Anda mengenai apa saja yang mereka lakukan untuk mengatasi rasa gugup menjelang pernikahannya.

Jika Anda ingin membicarakan rasa gugup Anda dengan calon pasangan, Anda perlu berhati-hati. Pastikan pasangan Anda memahami bahwa keraguan Anda ini bukan berarti ingin membatalkan pernikahan.

2. Luangkan waktu bersama pasangan, tapi jangan bicarakan soal pernikahan

Meski Anda berdua terus dibayangi oleh segala remeh-temeh urusan pesta, coba luangkan waktu spesial untuk “cuti” dan menghabiskan waktu berkualitas bersama. Manfaatkan waktu tersebut semaksimal mungkin untuk menguatkan ikatan batin Anda berdua.

Pergilah berkencan ke tempat-tempat favorit Anda berdua semasa dulu masih pacaran dan kenang kembali masa-masa indah itu. Ajak pasangan berolahraga bersama di Minggu pagi untuk melepas. Atau jika malas pergi keluar rumah, buat sesi makan malam romantis di rumah sambil membuka album foto jadul yang dilanjut dengan maraton film favorit.

Ingat: Anda tidak boleh sama sekali membahas urusan pernikahan. Benar-benar kosongkanlah pikiran Anda dari sumber stres tersebut selama waktu bersantai berdua ini. Fokuskan pikiran Anda pada hal-hal baik mengenai kebersamaan Anda dengannya, daripada memikirkan hal-hal yang menakutkan atau negatif.

3. Libatkan pasangan secara aktif dalam setiap perencanaan

menikah dengan wanita lebih tua

Pihak mempelai wanitalah yang seringnya menjadi “seksi repot” untuk merencanakan setiap detil pesta pernikahan. Namun hati-hati, membebani diri sendiri dengan segala stres tersebut bisa menyebabkan kecemasan yang Anda rasakan semakin menjadi-jadi. Itu kenapa merencanakan pernikahan pun seharusnya melibatkan keputusan bersama.

Susan Heitler, PhD, seorang psikolog klinis dan terapis pernikahan dan keluarga di Denver, berujar bahwa kegelisahan dan kecemasan menjelang pernikahan muncul karena ada sesuatu yang perlu lebih diperhatikan. Nah, mungkin saja Anda tidak bisa melihatnya dengan mata kepala sendiri. Dengan melibatkan pasangan, Anda akan mendapat sudut pandang baru serta strategi segar untuk menyelesaikan masalah yang ada.

Di saat ini jugalah Anda bisa curhat dengan pasangan tentang kekhawatiran Anda terkait pesta dan kehidupan Anda berdua selanjutnya. Bicarakan baik-baik secara empat mata dan buatlah rencana untuk mengatasi masalah ini.

Pasangan yang bisa bekerja sama dengan baik akan saling menguatkan saat menghadapi stres menjelang pernikahan, ungkap Heitler. Sebaliknya, pasangan yang tidak saling bahu membahu justru lebih rentan mengalami stres berat mendekati hari-H — bahkan jika pasangan itu benar-benar saling mencintai.

Ingat, menikah berarti Anda harus siap menjalani hidup layaknya sebuah kemitraan. Artinya, Anda harus bisa berbagi kebahagiaan dan permasalahan tanpa ada salah satu pihak yang merasa dirugikan.

The post 3 Cara Jitu Mengatasi Stres dan Gugup Menjelang Hari Pernikahan appeared first on Hello Sehat.



from Hello Sehat https://ift.tt/2jfImZd


tonton juga video ini
Daftar Unik Skandal Sera Amane
Daftar Unik 5 peraturan sekolah

Komentar