Bisakah Hamil Lagi Setelah Hamil di Luar Kandungan (Ektopik)?

Jika Anda pernah mengalami kehamilan ektopik atau hamil di luar kandungan, mungkin Anda menyimpan segudang pertanyaan yang akan diajukan pada dokter. Yang paling mengganjal di pikiran biasanya mengenai seberapa besar peluang untuk bisa hamil lagi. Jika bisa, apakah kemungkinannya akan sama dengan kehamilan yang sehat dan normal? Temukan jawabannya pada ulasan berikut ini.

Sekilas tentang hamil di luar kandungan

Dalam dunia medis, hamil di luar kandungan disebut dengan kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik merupakan kehamilan yang terjadi ketika sel telur yang sudah dibuahi menempel di luar rahim, bukannya di dinding rahim. Ini disebabkan karena tuba falopi kemungkinan mengalami peradangan atau kerusakan sehingga sel telur yang sudah dibuahi menjadi macet dan tidak bisa bergerak menuju rahim. Akibatnya, sel telur berkembang di tempat yang tidak seharusnya. Bisa jadi pada rongga perut, ovarium (indung telur), atau leher rahim (serviks).

Bisakah saya hamil lagi setelah hamil di luar kandungan?

Kabar baiknya, Anda yang pernah mengalami hamil di luar kandungan memungkinkan untuk hamil lagi. Anda bisa melahirkan bayi yang sehat dengan usia kandungan yang normal seperti kehamilan pada umumnya. Menurut The Ectopic Pregnancy Trust, kemungkinannya bisa mencapai 65 persen.

Meski begitu, tetap ada kemungkinan untuk kembali mengalami hamil ektopik meski hanya sekitar 10 persen. Sebab, satu kali sel telur yang dibuahi gagal menempel pada dinding rahim, maka ada kemungkinan hal ini akan kembali terulang pada hamil yang selanjutnya. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:

  • Usia. Sebagian besar kehamilan ektopik terjadi pada wanita berusia 30 sampai 40 tahun.
  • Kondisi tuba falopi. Jika Anda memiliki bentuk tuba falopi yang tidak normal atau mengalami perdarahan akibat luka bekas operasi atau penyakit kelamin, maka akan semakin menurunkan kemungkinan Anda untuk hamil lagi. Pasalnya, luka pada tuba falopi dapat membuat sperma menjadi sulit untuk mencapai sel telur sehingga menurunkan kemungkinan untuk terjadi pembuahan.
  • Riwayat tidak subur. Hal ini sangat memengaruhi kejadian kehamilan ektopik pada wanita.
  • Merokok. Wanita yang merokok memiliki kecenderungan untuk mengalami kehamilan ektopik.

Berapa jeda waktu yang disarankan untuk hamil lagi pasca kehamilan ektopik?

Waktu terbaik untuk mencoba hamil kembali pasca kehamilan ektopik adalah setelah tiga bulan atau dua siklus penuh menstruasi. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan fisik dan mental Anda agar lebih siap untuk merencanakan kehamilan, termasuk mempersiapkan untuk segala kemungkinan terburuknya.

Hal yang sama juga berlaku bagi Anda yang mendapatkan suntikan methotrexate pada penanganan kehamilan ektopik sebelumnya. Anda disarankan untuk menunggu selama tiga bulan sampai kadar hCG turun di bawah 5 mlU per mililiter melalui tes darah. Pasalnya, methotrexate dapat mengurangi tingkat folat dalam tubuh, padahal zat ini dibutuhkan untuk perkembangan bayi dalam kandungan. Ini sebabnya Anda dianjurkan untuk minum suplemen asam folat selama 3 bulan sebelum merencanakan kehamilan berikutnya.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, peluang untuk menjalani kehamilan yang normal dapat mencapai 65 persen bila diberikan jeda 18 bulan setelah kehamilan ektopik. Bahkan peluang ini bisa terus meningkat hingga mencapai 85 persen bila Anda memberikan jeda 2 tahun pasca kehamilan ektopik.

Namun, keputusan tetap ada di tangan Anda dengan melihat seberapa siapkah Anda untuk kembali mencoba untuk hamil. Untuk mengatasi keraguan Anda, segeralah konsultasikan pada dokter untuk mempertimbangkan jeda waktu yang sesuai dengan kondisi tubuh Anda.

Tips sukses hamil lagi setelah hamil di luar kandungan

Seorang wanita yang pernah mengalami hamil di luar kandungan tentu ingin segera memiliki momongan. Meskipun pastinya diliputi dengan rasa khawatir, apakah kehamilan selanjutkan akan berhasil atau justru kembali mengalami kehamilan ektopik.

Setiap wanita memiliki waktu yang berbeda-beda untuk bisa kembali hamil. Ada yang bisa segera hamil dengan kehamilan yang normal, ada pula yang harus menunggu lebih lama untuk bisa hamil lagi. Terlepas dari cepat atau tidaknya kehamilan selanjutnya, yang paling penting adalah Anda perlu memulihkan kesehatan Anda secara emosional dan fisik.

Tanyakan pada diri Anda sendiri, sudahkah Anda siap untuk menjalani kehamilan kembali. Sebab, tidak semua wanita mampu memulihkan diri dari kesedihan dan rasa trauma dalam waktu singkat pasca mengalami kehamilan ektopik. Ketika Anda sudah merasa siap untuk memulai program kehamilan, Anda bisa mulai membicarakannya pada dokter kandungan.

Dokter kandungan akan memantau kondisi kehamilan Anda dengan memeriksa kadar hormon hCG. Bila hormon hcG (human chorionic gonadotropin) dan progesteronnya rendah, maka ini bisa menjadi penanda awal adanya suatu masalah pada kandungan. Sehingga dokter bisa lebih cepat untuk mengatasi ektopik sebelum tuba falopi semakin meradang.

Untuk memaksimalkan kesempatan hamil, lakukan hubungan seksual secara teratur pada waktu yang tepat. Kendalikan diri Anda dengan pikiran yang positif bahwa Anda mampu melewati situasi tersulit pasca kehamilan ektopik. Meski terdengar klise, namun hal ini cukup berpengaruh untuk membangun rasa percaya diri Anda untuk segera memiliki momongan dengan kehamilan yang normal.

The post Bisakah Hamil Lagi Setelah Hamil di Luar Kandungan (Ektopik)? appeared first on Hello Sehat.



from Hello Sehat http://ift.tt/2BEvEd5


tonton juga video ini
Daftar Unik Skandal Sera Amane
Daftar Unik 5 peraturan sekolah

Komentar