6 Mitos Penyakit Kusta yang Salah (Tapi Masih Dipercaya Sampai Saat Ini)

Saat ini, penyakit kusta masih menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia yang belum terselesaikan. Ya, masih banyak juga anggapan yang kurang tepat tentang kusta yang beredar di masyarakat. Lantas, apa saja mitos penyakit kusta yang tidak terbukti kebenarannya dan ternyata hanya isapan jempol belaka?

Mitos penyakit kusta yang ternyata tidak terbukti kebenarannya

1. Penyebab kusta yang sebenarnya adalah kutukan

Banyak orang mengira kalau orang dengan kusta telah mendapatkan kutukan. Tentunya, penyakit kusta bukanlah sebuah kutukan yang biasa disebut-sebutkan oleh banyak orang itu. Penyebab penyakit kusta ini tidak lain adalah infeksi bakteri Mycobacterium leprae. Biasanya bakteri ini menginfeksi tubuh dengan cara masuk melalui permukaan kulit atau lendir saluran pernapasan.

2. Penyakit kusta sangat mudah menular dan bisa mewabah

Memang benar kusta itu menular, tapi penularannya tidak semudah yang Anda bayangkan. Faktanya sebagian besar orang tidak akan terkena penyakit kusta karena memiliki daya tahan tubuh yang kuat.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC), menyatakan bahwa 95 persen orang tubuhnya mampu melawan bakteri penyebab kusta sehingga tak menyebabkan penyakit ini muncul.

3. Bisa membuat jari kaki dan tangan hilang

Memang benar, pada orang dengan penyakit kusta, Anda bisa menemukan jika jari-jari tangan dan kaki mereka tidak normal. Hal ini sebenarnya terjadi akibat infeksi bakteri yang ada pada bagian jari tangan maupun kaki. Infeksi bakteri ini membuat jari tangan serta kaki menjadi kaku dan akhirnya mati rasa.

Ketika hal ini terjadi, mungkin saja bagian tangan dan kaki yang mati rasa tersebut terluka. Karena tidak merasakan apapun, luka tersebut bisa menjadi infeksi dan akhirnya semakin parah, sehingga jika tak bisa ditolong lagi, maka bagian tubuh tersebut akan dipotong (amputasi) demi kebaikan pasien.

4. Penyakit infeksi ini tidak bisa disembuhkan

Mitos penyakit kusta lainnya adalah penyakit ini tak bisa disembuhkan. Padahal, hal ini sepenuhnya tidak benar. Justru, penyembuhannya cukup mudah, tidak seperti penyakit infeksi kronis yang parah dan tak ada obatnya. Namun memang membutuhkan waktu yang sedikit lama dibandingkan dengan waktu pengobatan penyakit infeksi ringan lainnya.

Orang dengan kusta akan mendapatkan antibiotik khusus untuk mematikan bakteri selama kurang lebih 6-24 bulan. Jadi, salah jika kusta adalah penyakit mematikan dan tidak ada obatnya.

5. Orang dengan kusta harus dikucilkan

Anda tidak akan langsung terkena kusta dengan hanya menjabat tangan atau melakukan kontak fisik lainnya dengan orang yang terkena kusta. Lagipula, ketika orang tersebut telah sekali menjalani pengobatan, maka penyakitnya tersebut sudah tidak dapat menular.

Mereka tidak perlu dikucilkan dan tentu saja bisa menjalani kehidupan normal seperti lainnya. Jadi, jangan mengucilkan mereka yang memiliki penyakit kusta. Justru, mereka membutuhkan dukungan dari orang-orang sekitarnya ketika menjalani pengobatan.

6. Kusta hanya menyerang lansia

Mitos penyakit kusta selanjutnya adalah penyakit ini hanya bisa dialami oleh orang yang lanjut usia. Padahal, faktanya penyakit ini dapat menyerang siapa pun dan tak memandang kelompok usia tertentu.

Namun, memang bakteri penyebab kusta memiliki masa inkubasi yang lama, sehingga baru akan menimbulkan penyakit setelah sekian lama. Jadi, kebanyakan baru terdeteksi ketika sudah tua.

The post 6 Mitos Penyakit Kusta yang Salah (Tapi Masih Dipercaya Sampai Saat Ini) appeared first on Hello Sehat.



from Hello Sehat http://ift.tt/2nfOnr0


tonton juga video ini
Daftar Unik Skandal Sera Amane
Daftar Unik 5 peraturan sekolah

Komentar