Benarkah Donor Darah Bisa Bikin Gemuk?

Tingkat kesadaran masyarakat Indonesia untuk melakukan donor darah masih terbilang minim. Dilansir dari data Badan Kesehatan Dunia (WHO), kebutuhan minimal pasokan darah di Indonesia bisa mencapai 5,1 juta kantong darah per tahun. Nyatanya, rata-rata jumlah darah yang diterima hanyalah mencapai 3,4 juta donasi untuk mencukupi sekitar 4 juta kantong. Keengganan masyarakat untuk mendonorkan darahnya bisa dipengaruhi oleh berbagai hal, termasuk salah satunya adalah mitos yang beredar bahwa donor darah bikin gemuk. Apa kata dunia medis soal ini?

Donor darah bikin gemuk, mitos atau fakta?

Faktanya, donor darah tidak akan membuat Anda menjadi gemuk. 

Berat badan umumnya bertambah ketika kalori yang dibakar tubuh saat beraktivitas lebih sedikit daripada kalori yang masuk dari makanan yang dikonsumsi. Selain dari makanan, ada banyak faktor lain yang membuat seseorang menjadi gemuk. Mulai dari genetik, jarang berolahraga, metabolisme tubuh yang lambat, efek samping obat-obatan, hingga kondisi kesehatan atau penyakit tertentu bisa membuat seseorang cepat gemuk.

Donor darah tidak pernah masuk ke dalam daftar penyebab seseorang menjadi gemuk secara medis. Jadi bertambahnya berat badan tidak ada kaitannya dengan donor darah. Memang, apa yang terjadi selama donor darah?

Setelah registrasi dan cek kesehatan, Anda akan diminta untuk berbaring atau duduk. Petugas donor kemudian akan memasukkan jarum steril ke kulit di bagian siku dalam selama 8-10 menit untuk mengumpulkan satu liter darah dan beberapa tabung sampel darah. Setelahnya, petugas akan menutup area bekas suntikan dengan perban. Setelah donor darah, Anda tidak akan merasakan apa pun— Anda bisa pulang dan melanjutkan rutinitas harian Anda.

melakukan donor darah

Lantas, kenapa ada orang yang menjadi gemuk setelah donor darah?

Karena jumlah darah yang diambil cukup banyak, kebanyakan orang bisa merasa lemas, pusing, dan/atau sakit perut setelah mendonor. Anda akan diberikan waktu memulihkan diri dengan menikmati makanan dan minuman yang disediakan oleh penyelenggara donor darah untuk mengisi ulang tenaga setelah kehilangan banyak cairan.

Setelah Anda pulang dari tempat donor, Anda juga disarankan untuk memperbanyak asupan cairan dan makanan minimal dalam 4 jam pertama setelah donor. Hal inilah yang mendasari sugesti banyak orang bahwa donor darah bikin gemuk.

Namun, hal ini tidak akan mempengaruhi proses metabolisme tubuh Anda secara langsung. Makan setelah donor darah tidak akan langsung seketika membuat Anda gemuk. Makan banyak secara terus-terusan tanpa terkendali dan tidak kenal waktulah yang menjadi penyebab utama kegemukan.

Donor darah justru bikin berat badan turun, lho!

Donor darah bikin gemuk hanyalah mitos belaka. Yang benar dan sudah terbukti adalah bahwa donor darah itu bisa bikin kurus. Dilansir dari Live Strong, setiap kali mendonor satu kantung darah Anda bisa membakar sekitar 650 kalori. Itu sama dengan kalori yang dibakar jika Anda berlari selama 30 menit. Bayangkan berapa kilogram yang bisa turun jika Anda rutin mendonor, di samping tetap menjaga makan dan rutin olahraga?

Donor darah juga punya banyak manfaat lainnya untuk kesehatan. Masih ragu untuk menolong sesama?

The post Benarkah Donor Darah Bisa Bikin Gemuk? appeared first on Hello Sehat.



from Hello Sehat http://ift.tt/2ifzki5


tonton juga video ini
Daftar Unik Skandal Sera Amane
Daftar Unik 5 peraturan sekolah

Komentar