Orang Gemuk vs Kurus: Siapa yang Lebih Berisiko Osteoporosis?

Osteoporosis atau pengeroposan tulang adalah menipisnya massa tulang yang terjadi secara berkelanjutan, sehingga membuat tulang Anda menjadi keropos, rapuh dan mudah patah. Hal ini terjadi ketika kerusakan jaringan tulang terjadi lebih cepat daripada produksi sel-sel tulang baru.

Wanita lebih berisiko memiliki osteoporosis setelah masa menstruasinya berakhir, alias menopause. Patah tulang akibat osteoporosis lebih sering terjadi pada panggul, pergelangan tangan atau tulang belakang, namun semua tulang juga dapat terkena. Pada beberapa tulang yang sudah rusak, proses penyembuhannya lebih lama, khususnya tulang panggul.

Namun selain itu, ada beberapa faktor yang meningkatkan terjadinya osteoporosis, misalnya usia, riwayat keluarga, hingga berat badan Anda.

Orang kurus ternyata lebih berisiko osteoporosis

Berat badan juga menyumbang risiko seseorang mengalami osteoporosis. Orang gemuk cenderung memiliki risiko terkena berbagai penyakit, termasuk salah satunya adalah osteoporosis. Namun untuk penyakit pengeroposan tulang ini, orang yang bertubuh gemuk justru memiliki risiko lebih kecil mengalami penyakit ini dibandingkan dengan orang kurus, khususnya mereka yang mempunyai indeks massa tubuh kurang dari 18.

Ya, risiko osteoporosis justru lebih besar pada orang-orang yang memiliki badan kurus. Massa tulang akan lebih besar pada orang yang berbadan besar dibandingkan orang yang berbadan kurus dan kecil. Hal ini disebabkan karena tulang akan giat membentuk sel apabila ditekan oleh bobot yang berat.

Pada daerah tulang yang menyangga bobot lebih, tulang akan terangsang untuk membentuk massa pada area tersebut, terutama pada daerah pinggul dan panggul. Jika bobot tubuh ringan, massa tulang cenderung kurang terbentuk sempurna. Memiliki berat badan rendah atau bentuk badan yang kecil dan kurus biasanya menandakan Anda memiliki massa tulang yang kurang daripada orang lain.

Namun, risiko osteoporosis pada orang gemuk juga dapat meningkat

Meski risiko osteoporosis pada orang gemuk lebih rendah, akan tetapi apabila mereka menurunkan berat badan dengan cara yang salah, justru risikonya bisa lebih besar dari orang kurus pada umumnya.

Sering kali orang gemuk memiliki niat atau keinginan untuk mengurangi berat badan. Hal inilah yang dapat memicu peningkatan risiko mengalami osteoporosis. Jika cara diet yang dipilih atau diterapkan tidak benar, justru berpotensi makin meningkatnya risiko osteoporosis pada tubuh Anda.

Cara diet yang tidak benar maksudnya adalah orang yang ingin menurunkan berat badannya dengan cepat dan dalam waktu yang singkat, cenderung akan mengonsumsi makanan yang tidak seimbang, makan dalam jumlah yang sedikit, bahkan sering tidak makan selama belasan jam sehingga tidak ada asupan nutrisi yang menguatkan tubuh.

Bagaimana cara mengurangi risiko osteoporosis?

Untuk mengurangi risiko osteoporosis, seabiknya lakukan perubahan gaya hidup yang lebih sehat, seperti:

  • Jangan merokok.
  • Hindari minum alkohol yang berlebihan.
  • Rajin olahraga.
  • Menjaga berat badan yang sehat. Pastikan Anda tidak kelebihan berat badan atau obesitas. Hal ini dapat menyebabkan stress pada tulang dan membuat Anda lebih rentan terhadap cedera.
  • Menjalankan pola makan yang sehat dengan kalsium dan vitamin D. Diet anda harus mencakup nutrisi penting untuk membuat tulang kuat. Hal ini akan membantu mengurangi risiko untuk patah tulang. Bila perlu, konsumsi suplemen yang mengandung kalsium dan vitamin D untuk memperkuat tulang Anda.

The post Orang Gemuk vs Kurus: Siapa yang Lebih Berisiko Osteoporosis? appeared first on Hello Sehat.



from Hello Sehat http://ift.tt/2gMxtgg


tonton juga video ini
Daftar Unik Skandal Sera Amane
Daftar Unik 5 peraturan sekolah

Komentar