Gejala Heat Exhaustion (Kepanasan Parah) dan Cara Mengatasinya

Heat exhaustion merupakan suatu kondisi yang bisa terjadi setelah Anda terpapar suhu tinggi (panas) dan sering disertai dengan dehidrasi. Jadi, kondisi ini bukan cuma kepanasan biasa, tetapi lebih serius.

Ada dua jenis heat exhaustion, yaitu:

  • Water depletion atau kekurangan air. Gejala yang muncul termasuk haus sampai tenggorokan kering, lemas, sakit kepala, dan kehilangan kesadaran (pingsan).
  • Salt depletion atau kekurangan garam. Gejala yang muncul termasuk mual dan muntah, kram otot, dan pusing.

Meski heat exhaustion tidak separah heat stroke (sengatan panas), kondisi kepanasan ekstrem ini bukan sesuatu yang boleh diabaikan. Jika tidak ditangani dengan tepat, heat exhaustion bisa berkembang menjadi heat stroke, yang dapat merusak otak dan organ vital lainnya, bahkan sampai menyebabkan kematian. Kabar baiknya, heat exhaustion dapat dicegah.

Gejala heat exhaustion

Tanda dan gejala heat exhaustion dapat terjadi secara tiba-tiba atau seiring waktu, terutama dengan periode olahraga yang lama. Tanda dan gejala yang mungkin terjadi:

  • Kebingungan
  • Urine berwarna gelap (tanda dari dehidrasi)
  • Pusing
  • Pingsan
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Kram otot atau perut
  • Mual, muntah, atau diare
  • Warna kulit pucat
  • Berkeringat berlebihan
  • Detak jantung cepat

Penanganan heat exhaustion

Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami gejala heat exhaustion, penting untuk segera keluar dari lingkungan panas tersebut dan segeralah beristirahat (sebaiknya di kamar ber-AC atau tempat sejuk dan teduh).

Langkah-langkah lainnya untuk penanganan gejala heat exhaustion yaitu:

  • Minum banyak cairan (hindari kafein dan alkohol)
  • Lepaskan pakaian yang ketat dan ganti dengan pakaian tipis yang bisa menyerap keringat dengan baik (misalnya dari katun)
  • Lakukan tindakan pendinginan seperti kipas angin atau handuk dingin, boleh juga untuk mandi air dingin

Jika tindakan tersebut gagal dalam waktu 15 menit atau suhu tubuh mencapai 40 derajat Celcius, cari bantuan medis darurat, karena heat exhaustion yang tidak ditangani dapat berlanjut menjadi heat stroke.

Setelah Anda pulih dari heat exhaustion, Anda kemungkinan akan lebih sensitif terhadap suhu tinggi selama minggu berikutnya, sehingga sebaiknya Anda menghindari cuaca panas dan olahraga berat sampai dokter memberitahu Anda bahwa aman untuk melanjutkan aktivitas normal.

Siapa yang lebih berisiko mengalami heat exhaustion?

Orang yang berada di bawah paparan sinar matahari atau di ruangan yang udaranya lembap lebih berisiko mengalami heat exhaustion. Maka, jika Anda tinggal di daerah perkotaan, Anda pun rentan mengalami heat exhaustion.

Faktor risiko lainnya yang berhubungan dengan kondisi heat exhaustion, antara lain:

Usia

Bayi dan anak-anak sampai usia 4 tahun, dan orang lanjut usia (di atas 65 tahun) sangat rentan karena penyesuaian tubuh terhadap panas lebih lambat.

Kondisi kesehatan tertentu

Termasuk penyakit jantung, paru, ginjal, obesitas, kekurangan berat badan, tekanan darah tinggi, diabetes, gangguan jiwa, kecanduan alkohol (alkoholisme), dan segala kondisi yang menyebabkan demam.

Obat-obatan

Termasuk beberapa obat pencahar, obat sedatif (penenang), stimulan (misalnya kafein), obat jantung dan tekanan darah, dan obat untuk masalah kejiwaan.

Bila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu dan sering mengalami gejala heat exhaustion, segera beri tahu dokter untuk menyesuaikan dosis atau mengganti jenisnya.

The post Gejala Heat Exhaustion (Kepanasan Parah) dan Cara Mengatasinya appeared first on Hello Sehat.



from Hello Sehat http://ift.tt/2z81Jxi


tonton juga video ini
Daftar Unik Skandal Sera Amane
Daftar Unik 5 peraturan sekolah

Komentar