5 Ciri Keputihan yang Tidak Normal

Keputihan sebenarnya wajar terjadi pada setiap wanita, terutama yang sudah memasuki usia subur. Namun, jika berubah warna dan berbau tidak sedap, Anda harus segera tangani secepatnya. Lantas, apakah Anda sudah tahu ciri keputihan yang normal dan tidak normal seperti apa?

Cairan keputihan sebenarnya berasal dari kelenjar di dalam vagina dan leher rahim. Cairan ini ternyata memiliki manfaat baik untuk kesehatan tubuh, yaitu untuk membawa keluar sel-sel mati dan bakteri dari dalam tubuh. Tujuannya untuk membantu mencegah infeksi pada vagina dan menjaganya tetap bersih. Lalu, bagaimana membedakan ciri keputihan normal dengan yang tidak normal?

Ciri keputihan normal

Bagi wanita yang belum memasuki masa menopause, keluarnya lendir keputihan berwarna bening dan tidak berbau sekitar setengah sampai satu sendok teh (2-5 ml) setiap hari adalah hal yang normal. Namun, jumlah dan kentalnya keputihan pada setiap wanita bisa bervariasi.

Keputihan biasanya akan lebih kental di waktu-waktu tertentu, misalnya pada saat ovulasi, selama menyusui, ketika gairah seksual muncul, semasa hamil, ketika menggunakan alat kontrasepsi, atau sepekan sebelum menstruasi. Jika ini yang Anda alami, Anda tidak perlu merasa khawatir, ini adalah ciri keputihan normal.

Seperti apa ciri keputihan yang tidak normal?

Keputihan yang tidak normal umumnya terjadi karena infeksi. Kondisi ini juga terkadang dapat menjadi indikasi dari penyakit-penyakit tertentu sehingga sebaiknya diwaspadai. Berikut ini adalah penjelasan ciri keputihan yang tidak normal.

1. Keputihan dengan lendir berwarna cokelat atau mengandung darah

Keputihan ini umumnya disebabkan oleh siklus menstruasi yang tidak teratur. Tetapi tetap perlu diwaspadai karena walau jarang, kondisi ini bisa menjadi indikasi dari kanker serviks.  Ciri keputihan yang disebabkan oleh siklus mentruasi tidak teratur ini biasanya berwarna cokelat atau merah yang disertai nyeri panggul dan perdarahan pada vagina.

2. Keputihan disertai rasa nyeri atau pendarahan

Rasa nyeri pada tulang panggul atau saat buang air kecil serta munculnya pendarahan di luar siklus menstruasi atau setelah berhubungan seks yang menyertai keputihan, dapat mengindikasikan gonore atau chlamydia (klamidia).

Jika dibiarkan, kedua penyakit menular seksual ini dapat memicu infeksi serius pada organ reproduksi wanita. Karena itu, segera temui dokter untuk menjalani pengobatan dengan antibiotik.

3. Keputihan dengan lendir berwarna hijau, kuning, atau berbuih

Jenis keputihan ini biasanya disebabkan oleh trikomoniasis, yaitu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit trichomonas vaginalis. Lendir akibat infeksi ini biasanya berjumlah banyak, berbau amis, dan disertai rasa perih saat buang air kecil.

Pembengkakan dan gatal-gatal di sekitar vagina serta nyeri saat buang air kecil dan berhubungan intim juga akan dialami oleh penderita trikomoniasis. Infeksi ini juga dapat diatasi dengan antibiotik.

4. Keputihan disertai luka melepuh di sekitar genital

Penyebab jenis keputihan tidak normal ini biasanya adalah herpes genital. Penyakit ini akan menyebabkan munculnya lepuhan yang terasa sakit di sekitar organ intim.

Metode pengobatannya dilakukan dengan konsumsi tablet antivirus. Namun, kekambuhan mungkin terjadi karena virusnya tetap berada dalam tubuh pengidap meski gejala-gejalanya sudah hilang.

5. Keputihan dengan lendir kental, berwarna putih, dan disertai rasa gatal

Keputihan ini dipicu oleh infeksi jamur pada vagina. Indikasinya berupa lendir yang kental, tanpa bau, dan berwarna putih seperti susu kental. Gejala-gejala lain yang menyertainya dapat berupa rasa gatal dan perih di sekitar vagina.

Infeksi ini tidak menular melalui hubungan seks dan dialami oleh sebagian besar wanita. Pengobatannya dapat dilakukan dengan obat antijamur yang dijual bebas di apotek.

Lalu bagaimana cara mengobati keputihan?

Jenis pengobatan keputihan sangat bergantung dari penyebabnya seperti jamur ataupun bakteri. Jadi jangan sampai Anda menggunakan obat yang tidak sesuai dengan penyebabnya karena keputihan bisa bertambah parah.

Misalnya, keputihan yang disebabkan jamur maka harus diatasi dengan antijamur atau antiseptik kewanitaan, atau saat keputihan disebabkan oleh bakteri maka harus diatasi dengan antibiotik ataupun antiseptik kewanitaan. Jenis pengobatan pun beragam mulai dari pil yang diminum hingga salep ataupun cairan yang bisa digunakan, pastikan hanya membasuh bagian luar organ kewanitaan Anda saja (vulva).

Di samping antijamur ataupun antibiotik, larutan antiseptik kewanitaan yang mengandung povidone–iodine yang memiliki sifat bactericidal (membunuh bakteri) dan fungicidal (membunuh jamur) dapat menjadi langkah pertama untuk mengatasi keputihan.  

Salah satu antiseptik kewanitaan ini adalah Betadine Feminine Hygiene yang dapat membantu penyembuhan infeksi area kewanitaan yang disebabkan jamur dan bakteri seperti infeksi akibat protozoa trichomonas vaginalis, jamur candida albicans, serta bakteri gardnerella vaginalis.

Cara mencegah keputihan yang bisa Anda lakukan

Keputihan dapat dihindari dengan beberapa cara mudah, antara lain dengan membersihkan bagian luar organ intim kewanitaan secara teratur (terutama pada saat menstruasi dan setelah berhubungan seksual) dari arah depan ke belakang (jangan sebaliknya) untuk mencegah bakteri masuk ke dalam vagina.

Kemudian gunakan pakaian dalam dengan bahan yang nyaman agar tidak lembap dan lengket, dan jangan memasukan benda asing ke dalam vagina tanpa sepengetahuan dokter.

Pada wanita yang sering mengalami keputihan berulang, dapat diatasi dengan menggunakan antiseptik kewanitaan dengan kandungan povidone–iodine seperti Betadine Feminine Hygiene dua kali sehari selama lima hari berturut–turut. Dari beberapa penelitian, povidone–iodine memiliki kelebihan untuk mempertahankan kadar bakteri baik di vagina, termasuk mengatasi iritasi, gatal, dan bau tak sedap pada vagina.

Bersihkan vagina dengan antiseptik hanya di bagian luar saja, dengan menghindari bagian dalam saluran vagina, agar tidak mengganggu bakteri baik.

Dan, jika keputihan terus berlanjut, Anda dianjurkan berkonsultasi ke dokter.

The post 5 Ciri Keputihan yang Tidak Normal appeared first on Hello Sehat.



from Hello Sehat http://ift.tt/2xlws5p


tonton juga video ini
Daftar Unik Skandal Sera Amane
Daftar Unik 5 peraturan sekolah

Komentar