Selain memantau kesehatan anak secara umum, hal penting yang harus Anda perhatikan adalah berat badan anak. Berat badannya sangat berpengaruh terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Akan tetapi, menentukan berat badan anak yang ideal tidak cukup jika hanya dilihat dari penampilan atau bentuk tubuh anak. Setiap anak tentu berbeda-beda bentuk tubuhnya. Selain itu, faktor keturunan sangat berperan terhadap pembentukan tubuh dan perkembangan berat badan seseorang.
Idealnya berat badan anak akan bertambah seiring dengan penambahan tinggi badan. Di samping itu, bentuk tubuh yang proporsional akan tumbuh dan berkembang sejalan dengan penambahan usia juga. Maka dari itu, penambahan berat badan ideal anak dapat berubah-ubah setiap waktunya.
Berapa berat badan ideal anak berdasarkan usianya?
Berat badan yang ideal untuk setiap anak tentu berbeda-beda. Namun, hanya sebagai gambaran, Anda bisa memerhatikan tabel rata-rata tinggi dan berat badan anak berdasarkan usianya di bawah ini. Data berikut diperoleh dari Center for Disease Control and Prevention (CDC), yang setara dengan Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Amerika Serikat.
Karena tabel berikut hanya bisa digunakan sebagai acuan (bukan harga mati), sebaiknya Anda tetap rutin memeriksakan anak ke dokter atau Puskesmas untuk memantau pertumbuhan dan perkembangannya.
Bagaimana kalau berat badan anak tidak ideal?
Menentukan berat badan anak kurang atau berlebih, sebaiknya melalui konsultasi dengan dokter spesialis anak. Dokter akan mengukur tinggi dan berat badan anak Anda beberapa kali untuk menentukan apakah pertumbuhan tersebut tergolong normal atau tidak.
Selain data melalui ukuran, kemungkinan dokter juga akan mengajukan pertanyaan kepada orangtua seputar kesehatan, pola makan, aktivitas fisik, serta riwayat kesehatan keluarga. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah benar-benar ada masalah pada berat badan atau pertumbuhan anak Anda.
Berat badan anak kurang dari normal
Wajar saja bila orangtua khawatir ketika berat badan anak ternyata kurang dari rata-rata. Pasalnya, berat badan kurang dari normal dapat menyebabkan berbagai gangguan dalam tumbuh dan kembang anak.
Bagi anak-anak dengan berat badan rendah, bukan berarti mereka harus diberikan makanan berkalori tinggi seperti permen, cokelat, kue, minuman manis, atau makanan berlemak. Anak-anak Anda tetap membutuhkan pola makan dengan gizi seimbang yang terdiri dari karbohidrat, vitamin, protein, mineral, serat, dan lemak baik.
Kemudian, yang harus dicermati juga adalah jika anak terus mengalami kekurangan berat badan, hal ini mungkin saja disebabkan oleh gangguan kesehatan tertentu. Jadi kalau anak kekurangan berat badan disertai gejala-gejala seperti gampang lelah atau sakit, sering batuk, sakit perut, atau diare yang sudah lebih dari dua minggu, segera konsultasikan ke dokter anak.
Berat badan anak berlebihan
Hati-hati akan risiko obesitas apabila saat ini berat badan si kecil sudah melebihi batas wajarnya. Untuk mengatasi hal tersebut, konsultasikan kepada dokter dan ahli gizi supaya Anda bisa membuat rencana perubahan pola makan dan gaya hidup anak. Ingat, jangan sembarangan memaksa anak untuk ikut diet ketat dan membatasi makanan yang sebenarnya bernutrisi. Hal ini justru bisa membuat anak kekurangan gizi dan pertumbuhannya terhambat.
Lebih baik kurangi makanan dengan kandungan gula atau lemak tinggi, seperti biskuit, kue, permen, dan minuman bersoda. Sambil mengurangi makanan yang tidak sehat, tambah asupan makanan sehat. Misalnya dari buah, sayur, telur, kacang-kacangan, serta daging tinggi protein seperti ikan.
Jangan sepelekan berat badan anak yang tidak ideal, ya. Anak dan remaja yang kelebihan berat badan atau obesitas, saat dewasa lebih rentan mengalami diabetes (kencing manis), kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi (hipertensi).
The post Tabel Berat Badan Ideal Anak Berdasarkan Usianya appeared first on Hello Sehat.
from Hello Sehat http://ift.tt/2hwkJhc
tonton juga video ini
Daftar Unik Skandal Sera Amane
Daftar Unik 5 peraturan sekolah
Komentar
Posting Komentar